Saat kerusakan yang pertama, dilakukan perbaikan dan pergantian kompresor di bengkel resmi, lantas mobil digunakan kembali. Selang tiga bulan kemudian, permasalahan yang sama timbul lagi. AC mobilnya tidak dingin dan mengeluarkan hawa panas dari lubang AC. Mobil pun harus kembali masuk bengkel. “Setelah di cek, ternyata harus dilakukan pergantian kompresor lagi,” ujarnya. Kejadian ini berulang hingga beberapa kali.
“Walaupun masih dalam masa garansi ( 2 tahun ) namun permasalahannya saat ini yang dirasakan adalah kenyamanan dan waktu yang terbuang untuk bolak balik ke bengkel,” tegas Adit. Hal senada juga dialami oleh Soedibyo, warga Pejaten, Jaksel yang kerap bolak balik bengkel karena permasalahan AC.
Saat dikonfirmasi ke pihak BMW Indonesia tentang masalah ini, Helena Abidin, Director of Corporate Communications, PT BMW Indonesia mengatakan, “Pihak dealer akan melakukan pengecekan dan bila ada penggantian compressor dan drier/condensor pelanggan mendapatkan biaya parts dan jasa akan ditanggung sepenuhnya oleh BMW Indonesia dan dealer,” jelas.
Pihak BMW sendiri menjelaskan jika keluhan itu sudah ditangani dengan baik oleh mekaniknya. Karena setiap mobil yang di servis datanya langsung terdeteksi ke BMW Malaysia dan Jerman secara online.
Semua data itu terekam pada alat super canggih bernama Integrated Service information Display ( ISID ). Alat inilah yang kemudian memberikan laporan dari semua modul yang ada pada mobil. Mulai dari kelistrikan dan lainnya. Pihak BMW sendiri memang mengakui kalau ada pergantian sebanyak 2 kali pada kompresor. Namun hal ini sudah dilaporkan ke pusat. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR