Produsen mobil Honda itu mengambil langkah awal yang gesit pada Kamis (17/1) saat hari pertama banjir terjadi. Yakni dengan mengirimkan short message service (sms) ke konsumen Honda yang terdaftar.
Isi sms tersebut ; Yth Cust Honda, mohon jangan langsung menghidupkan kendaraan anda setelah terendam banjir untuk mencegah kerusakan komponen lainnya lebih berat. Hubungi dealer Honda terdekat atau Experience Honda 080014466 32 jika anda mengalami kendala. Terima kasih.
Substansi dari sms itu, lebih baik mencegah daripada memperbaiki. “Pengalaman kami sms tersebut dapat mengurangi penggantian ECU sebesar 60%, dan biaya penggantian komponen karena banjir akan menurun,” lanjut Jonfis menambahkan pihak tengah koordinasi tentang ketersediaan suku cadang.
Menurut Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), banjir kemarin tidak sampai menyentuh kantor maupun pabrik Daihatsu. “Hanya akses menuju pabrik yang kena banjir. Akibatnya Kamis, Daihatsu tidak berproduksi,” ujar Amelia.
Dampaknya, sekitar 2.000 unit mobil tidak bisa diproduksi pada hari itu. Amelia menambahkan, pihaknya berencana recover dengan lembur.
Pihak ADM menyiapkan paket khusus customer yang kena banjir. Yakni Bengkel Astra Peduli Banjir di semua bengkel Astra Daihatsu Jakarta, Tangerang, Bekasi : gratis jasa pengecekan, diskon jasa 25 persen dan suku cadang 10 persen mulai 22 Januari sampai dengan 3 Februari 2013.
Ditanya soal kerugian, jawaban Amelia senada dengan Jonfis. Mereka menyebut tidak bisa berjualan bukan sebagai kerugian melainkan hanya penundaan saja. “He he itu bukan kerugian. Kan hanya penundaan saja,” senyum Amelia.
Akibat banjir juga dirasakan PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI). Meski kantornya di jalan MT Haryono, Jakarta dan pabriknya di Cikampek nggak terkena banjir langsung, tapi tetap kena dampak.
“Dampak banjir, pasokan suku cadang dari supplier untuk perakitan kendaraan terkena imbas. Akibat jalanan tidak dapat dilalui,” ujar Santiko Wardoyo, Promotion & Sales Director HMSI.
Pasokan part itu mencakup kabin, axel dan propeller shaft. Satu shift (17 Januari 2013 | 21.00 ~ 18 Januari 2013 | 05.00) pabrik berhenti kerja akibat ketiadaan suku cadang tersebut.
Lost produksi untuk 80-an unit kendaraan kecil dan 30-an unit kendaraan medium. Tapi secara overall enggak sampai merevisi target penjualan. “Kami sudah recovery setelah 2 hari banjir itu dan hari-hari selanjutnya. Tahun ini kami tetap mencanangkan target penjualan 40.000 unit,” ungkap Santiko. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR