Akibatnya bila tergores maka performa mesin akan turun, diesel shot akan masuk ke dalam ruang bakar dan seterusnya sehingga berpengaruh pada emisi yang bisa di atas ambang batas.
Di sinilah filter udara memainkan tugas utama. Ibarat bulu hidung manusia, filter akan menyaring kotoran (debu, pasir dan lain-lain) yang ikut terbawa oleh udara yang akan masuk ke saluran pembakaran mesin.
"Udara yang bersih akan membuat proses pembakaran bahan bakar menjadi lebih sempurna. Sehingga tenaga mesin yang dihasilkan menjadi lebih maksimal dan pemekaian bahan bakar menjadi lebih efisien," jelas Sembodo Herry C., Automotive Division PT Selamat Sempurna, produsen saringan udara merek Sakura.
Ia juga menjelaskan, ciri filter udara untuk diesel, ukuran pori-porinya sekitar 50-60 micron, seperti merek Sakura. Sebagai perbandingan, filter untuk mesin bensin sekitar 70-90 micron. Ini menunjukkan betapa sensitifnya filter udara mesin diesel.
Kekakuan kertas filter-nya, semakin kaku semakin baik. Karena bila kertas kaku tidak akan rusak. Kecepatan mengalirkan udaranya 3-4 detik, memampuan menahan tekanan 2,5 kg/cm2, sedangkan luas saringannya tergantung kapasitas mesin.
Namun mesin diesel punya ciri lemah pada putaran bawah, sehingga biasanya dilengkapi dengan turbo. "Akibatnya asupan udara ke ruang bakar akan besar, kompensasinya media area filter harus besar atau luas pula," kata Herry.
Secara umum, baik filter udara mesin diesel dan bensin, hal yang wajib dipenuhi adalah efisiensi. Di mana pada full efisiensi minimal harus tercapai 99%. Untuk life time minimal harus tercapai 20.000 km atau setara dengan 1.000 jam.
Banyak filter untuk mesin diesel dijual di pasaran. Namun jika menggunakan filter yang bagus, hasil yang didapat tenaga mesin lebih maksimal dan konsumsi bahan bakar lebih efisien, usia pakai juga memenuhi standar (20.000 km atau 1.000 jam).
Jika memakai filter udara yang tidak memenuhi standar mesin ada beberapa efek. Bila pori-pori kertas terlalu rapat, pasokan udara ke mesin kurang, proses pembakaran jadi kekurangan udara sehingga untuk menghasilkan tenaga perlu bahan bakar yang lebih banyak. Jadinya boros BBM.
Pori-pori kertas terlalu besar, pasokan udara ke mesin banyak, tetapi kotoran juga ikut masuk ke ruang pembakaran. Sehingga proses pembakaran juga tidak sempurna karena kinerja piston tidak maksimal. Jadinya boros BBM. Lainnya lagi, kotoran itu bisa menempel di piston dan piston jadi rusak.
Seandainya menggunakan produk yang luas area penyaringannya tidak standar (lebih kecil), filter menjadi cepat mampet sehingga umur menjadi lebih pendek. Dan jika lipatan kertasnya terlalu banyak atau rapat, bisa menghambat aliran udara yang masuk ke mesin. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR