Namun lantaran kerap dibuka-tutup saat harus membayar parkir atau masuk di pintu tol, debu mudah masuk ke celah got pada karet rel kaca (run door glass). Lama kelamaan kotoran yang menumpuk itu menyebabkan gerak turun-naik semakin seret dan otomatis akan menambah berat kerja motor PW itu sendiri (Gbr.1).
Indikasi PW mulai melemah ditandai dengan bunyi abnormal. Menurut Andre Obrien Sangap, sumber bunyi dapat berasal dari beberapa komponen. "Kalau suaranya agak keras dan terdengar mirip suara ngik-ngik-ngik ketika kaca dinaikkan secara auto, kemungkinannya dari motor assy PW yang mulai melemah kerjanya. Tapi kalau suaranya sangat kasar dan ada bunyi benturan dua komponen keras, kemungkinannya berasal dari bagian mekanik pendukung seperti hinge regulator dan pinion di motor assy PW-nya," papar Section Head-Body & Part Group PT Toyota Astra Motor (TAM) ini.
Untuk menghindari kemungkinan macet, saran Andre, mengganti komponen motor assy PW dengan banderol sekitar Rp 2,3 jutaan di bengkel resmi (Gbr.3).
Disarankan setelah mengganti motor PW, pemilik mesti rutin menyemprotkan silikon grease di bagian run door glass, idealnya 6 bulan sekali agar kebersihan di bagian dalam rel kaca tetap optimal (Gbr.4).
"Tapi kalau belum sampai 6 bulan sudah terlihat mengering, bisa langsung disemprotkan lagi. Sebab selain berfungsi untuk membuat karet kembali lentur, cairan ini sekaligus buat lubrikasi sisi kaca ketika naik-turun," saran Andre lagi. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR