Teknologi yang juga diaplikasi di ajang Formula 1 ini diyakini dapat menghemat konsumsi BBM sampai 20 persen. Tak hanya itu, Volvo juga mengklaim jika perangkat ini akan menaikan tenaga mobil hingga 80 dk.
Seperti perangkat KERS lainnya, sistem ini akan mendaur ulang energi saat pengereman. Sistem KERS pada Volvo dilengkapi oleh flywheel yang terbuat dari carbon fiber dan dapat berputar hingga 60.000 rpm saat mengerem.
Kemudian, energi dari flywheel (yang terdapat di roda belakang) dapat dipakai untuk berakselerasi atau menambah tenaga saat berkendara. Tenaga ini akan ditransfer pada roda belakang melalui transmisi khusus.
Yang membuatnya makin irit BBM, karena mesin bakar (bensin atau diesel) yang berfungsi untuk menggerakan roda depan akan mati saat pedal rem mulai diinjak, layaknya sistem auto stop. Mesin baru menyala ketika mobil sudah berjalan. Sehingga pembuangan energi dan BBM yang percuma saat macet dapat dikurangi.
Derek Crabb, Vice President of Powertrain Engineering Volvo Car Coroporation mengatakan bahwa sistem KERS ini relatif murah dan mudah diadaptasi pada kendaraan harian. “Asal tak ada halangan dan problem besar saat tes, dalam beberapa tahun saja KERS dapat dipakai secara umum” jelasnya.
Teknologi KERS sendiri bukanlah barang baru karena sudah diterapkan di Formula 1 dan Porsche 911 GT3 R hybrid dan Porsche 918 RSR. Tapi penerapan sistem ini pada as belakang di mobil berpenggerak roda depan diakui adalah yang pertama di dunia. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR