OTOMOTIFNET – Teknologi dual clutch (Dual Clutch Transmission atau DCT) tentunya sudah tidak asing bagi sebagian besar pembaca otomotif. Bahkan teknologi ini seperti telah menjadi standar bagi mobil berperforma tinggi seperti Lancer Evolution X, Nissan Skyline GTR dan Audi R8.
Bugatti Veyron, mobil yang memegang kembali tahta top speed terkencang di dunia juga menggunakan teknologi ini. Namun kini Mitsubishi Fuso menjadi pionir teknologi dual clutch di kendaraan komersial jenis truk. Mitsubishi menyebut sistem dual clutch ini dengan sebutan “Bionic Transmission”.
Dual Clutch Transmission memiliki dua set kopling yang bekerja sama untuk mengeliminir tenaga yang hilang saat perpindahan gigi. Gigi ganjil punya satu set kopling dan gigi genap juga punya satu set lagi.
Misalnya saat pindah dari gigi satu ke dua, sebelum benar-benar masuk ke gigi dua, kopling gigi dua sudah bekerja bersamaan. Sehingga tidak ada kondisi dimana kopling benar-benar memutus transfer tenaga ke roda. Hasilnya tenaga tidak mudah ngedrop.
Nah, keuntungan bagi truk yang membawa muatan berat adalah, tenaga mesin tidak perlu ngedrop tiap pindah gigi. Truk akan terus bertenaga meski melewati tanjakan. Putaran mesin pun tidak langsung turun drastis sehingga mesin akan tetap ringan bekerja dan hemat bahan bakar. Dan tentu saja efisiensi ini berujung dengan emisi yang lebih rendah.
Jika Anda sering melewati Nagrek, tentu akan sering menemukan truk yang diganjal dengan patok kayu karena gagal mendaki tanjakan. Dengan DCT, kejadian seperti ini bisa dihindari. Semoga saja teknologi ini akan semakin murah, dan akan digunakan di jalanan Indonesia!
Penulis: Abed
Foto: Autoblog
Editor | : | Editor |
KOMENTAR