Yangon - Kini, Myanmar termasuk salah satu pasar mobil yang potensial di ASEAN. Terbukti, Ford Motor Co perlu membuka dealer resmi. Meski harga kendaraan di luar jangkauan banyak orang di negara miskin tersebut, namun raksasa otomotif Amerika itu mengatakan lebih dari 1.500 konsumen sudah mengunjungi show room sejak "soft launch" dilakukan dua bulan lalu hingga sekarang.
"Dengan populasi 60 juta jiwa dan meningkatnya akan permintaan mobil, ini yang menggairahkan kita," ujar Regional Manager FMC David Westerman yang dikutip kantor berita AFP, akhir pekan lalu. Kondisi itulah, lanjutnya, ayang akan menciptakan pertumbuhan di tahun-tahun mendatang dan dekade ke depannya."
Sejak kekuasaan militer berakhir 2011 dan terjadi revormasi, negara yang kaya sumber daya banyak dilirik investor asing. Ketika masih dikuasai militer, pajak impor yang besar dan adanya sanksi internasional, membuat harga kendaraan melambung tinggi. Kini, perubahan itu memperlihatkan adanya peningkatan tajam terhadap permintaan kendaraan.
Banyak mobil bekas yang masih baru didatangkan dari Jepang tampak di jalan-jalan di Myanmar. Ford mendatangkan Ranger kabin ganda dari Thailand dengan benderol mulai 22 ribu dollar Amerika atau sekitar Rp250 jutaan.
Para produsen mobil gencar mendirikan fasilitas manufaktur di Myanmar. Seperti Nissan Motor telah mengumumkan rencana produksi bersama mitranya dari Malaysia Tan Chong Motor, mengikuti jejak Suzuki. (Mobil.Otomotifnet.com)
| Editor | : |
KOMENTAR