Bermula dari importir umum (IU), akhirnya APM (Agen Pemegang Merek) pun tak ingin ketinggalan momen ikut meluncurkan.
Berikut, OTOMOTIF coba mengulik ragam MPV built-up seken (bekas) yang tenar, mulai dari Alphard, Elysion, Odyssey, Elgrand dan Serena. Hanya sayangnya, Elysion dan Serena generasi kedua saja yang masih dikuasai oleh varian IU.
Lainnya, bisa dimiliki melalui dealer resmi walau harus menunggu daftar inden. Silahkan diintip, apa saja sih yang kerap jadi masalah dan tipe yang tersedia.
Toyota Alphard
Bicara MPV (Multi Purpose Vehicle) built-up, Toyota Alphard bisa dibilang sebagai pionir. Didatangkan oleh IU, Alphard pertama kali wara-wiri pada tahun 2002.
Alphard edisi perdana berinisial MZG ini dipersenjatai mesin V6 3.000 cc dengan transmisi matik. Menjadikan MPV kategori 7-seater ini banyak digandrungi kaum 'the have' pada waktu itu.
Setahun kemudian IU merilis Alphard bermesin lebih kecil 2.400 cc yang tentunya lebih ekonomis soal bahan bakar.
Tanpa mengurangi opsi kemewahan sebuah MPV premium, Alphard versi 2.4L berinisial 'V' ini dijual setahun kemudian, persisnya Maret 2003. Buat kebanyakan pemakai Alphard, rata-rata menyatakan puas lantaran MPV bongsor ini terbilang tidak rewel dan kuat dipakai sebagai mobil harian.
Apalagi fitur yang ditawarkan juga di atas rata-rata mobil premium seperti sunroof elektrik ganda dan berukuran besar, pintu sliding otomatis, elektrik leather seat, full AC sampai jok belakang dan seabrek kemewahan lainnya.
Bisa ditebus dengan rentang harga antara Rp 325-340 juta. Sementara keluaran 2003 lazim dibanderol Rp 350-360 juta.
Meski sekarang sudah keluar Alphard generasi terakhir, toh model lawas ini tetap digemari. Menjajal langsung mobil ini, paling gampang dengan naik taksi premium Express atau Silver Bird yang memang memakai Alphard sebagai salah satu armada mewah mereka.
Namun seapik apapun mobil yang sedang ditaksir, jangan melupakan beberapa point penting yang bisa mempengaruhi performa mobil seperti sistem pengereman (kampas dan disc brake), transmisi matik, kaki-kaki dan perangkat elektrikal.
“Jarang ada Alphard terlihat lusuh karena perawatan kelas satu dan lazim di bengkel resmi," papar Novi Feriyanto, kepala bengkel Tunas Toyota Cawang, Jaktim yang kerap menangani Alphard versi IU.
Editor | : | billy |
KOMENTAR