Hendra, pengaruhnya 2-3 bulan ke depan |
Pasalnya, sangat sedikit barang aftermarket orisinal Jepang yang dijual di sana karena kebanyakan produksi Taiwan dan Cina yang harganya jauh lebih murah. Sedang untuk komponen dihandle langsung ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek).
Hendra, pemilik W2Style yang terletak di Pasar Mobil Kemayoran Blok M 23-25, Jakarta Pusat mengaku tak ada pengaruh yang dirasakan dari dampak bencana dahsyat itu.
"Memang kami menjual ban Toyo dan Falken yang langsung saya impor dari Jepang. Tetapi, kalau pun ada dampak, mungkin nanti 2-3 bulan mendatang dengan harga yang sedikit naik karena faktor distribusi yang agak susah dari Jepang," kata Hendra.
Kenaikan harga ban Toyo dan Falken itu pun diprediksi tidak terlalu signifikan. Pasalnya, untuk ban itu harganya tidak seperti pelek yang bisa melejit sedemikian tinggi. Sedangkan ban bergantung pada price list yang telah ditentukan produsennya.
"Saya tidak terlalu kuatir, karena di level Kemayoran ini tidak banyak aftermarket orisinal Jepang yang dijual lantaran harganya yang sangat njomplang," lanjut calon ayah 2 anak ini.
Hal senada diaminin Acong, pemilik gerai Anugerah Motor di Duta Mas, Fatmawati, Jaksel. Acong yang berjualan pelek-pelek dengan ring besar banyak mendatangkan barangnya dari Taiwan.
"Kemampuan pembeli kita banyak yang suka dengan model oke namun harga murah. Pelek Taiwan dengan Alexis 18 satu set hanya Rp 7 juta. Namun kalau pelek Jepang dengan spesikasi yang sama harganya paling murah bisa Rp 18 juta," kata Acong.
Namun kalau ada pembeli yang berminat dengan pelek original Jepang sekelas BBS, Work hingga T37, Acong pun tidak susah. Soalnya, dia bisa mengambil barang dimaksud dengan agen resminya yang ada di bilangan Arteri Pondok Indah.
"Ada sih, tapi tak banyak. Karena itu, kalau ada yang nyari ya saya ambilin di dealer resminya," lanjutnya. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR