Kalau ini sampai terjadi pada malam hari di daerah terpencil, pergi keluar untuk mendongkrak mobil lalu ganti dengan ban cadangan sepertinya terdengar membahayakan untuk diri sendiri dan penumpang. Nah, ada solusi praktis untuk melewati masalah ini. Cari saja pemompa dan penambal ban sekaligus.
Produk ini berupa sebuah kaleng berukuran 20 OZ dan dinamakan Fix a Flat. Sesuai namanya, kaleng yang dapat diperoleh di toko aksesori otomotif seharga Rp 159 ribu ini bisa menutup kebocoran ban, sekaligus menambah tekanan angin. Tapi sifatnya berupa penanganan gawat darurat loh ya, alias tidak permanen.
"Karena penambalnya berupa cairan, maka dibutuhkan perhatian seperti balancing setelahnya. Namun jika digunakan untuk emergency tidak apa-apa, selama langsung ditambal lagi ketika menemukan tempat memperbaiki ban," terang Juli Kasman, mekanik Tifa Ban di daerah Jakbar.
Selain yang dimaksud, terdapat produk alternatif seperti Tite Seal dan CarPlan Flat Mate yang mempunyai fungsi sama, hanya saja Fix a Flat mempunyai kelebihan sifatnya yang non-flammable alias tidak dapat terbakar. Penasaran cara pakainya? Simak tes OTOMOTIF terhadap produk ini. • (otomotifnet.com)
1. OTOMOTIF mengetesnya pada ban kiri belakang Suzuki APV yang kempis total karena tertancap baut. Tentu keadaan flat atau rata berarti tekanan di dalam ban hanya 0 psi, sedangkan pelek yang digunakan berukuran 14 inci dan ban berukuran 195 / 65 R15
2. Sesuai petunjuk di belakang kaleng, pentil ban diarahkan ke sekitar jam 4 hingga jam 8. Enaknya, penggunaan produk ini tidak mengharuskan mobil untuk didongkrak terlebih dahulu, sehingga sangat praktis.
3. Kemudian kocok kaleng Fix a Flat sekitar 30 detik, lalu tempelkan slang ke pentil dan kencangkan bautnya hingga menempel ketat. Oh iya, perlu diingat bahwa gas di dalam kaleng mengandung racun, sehingga jangan sampai ada yang terhirup atau terkena mata.
4. Setelah semua siap, tekan tombol pada tutup kaleng hingga terlihat gas dan cairan berwarna putih mengalir ke dalam ban. Proses ini berjalan sekitar 1 menit dan akan langsung terlihat permukaan pelek terangkat dari tanah.
5. Setelah selesai, untuk mengetesnya di titik tempat kebocoran tadi, disiram dengan air sabun. Hasilnya, tidak ada gelembung alias kebocoran sudah tertutup. Kami juga menguji tekanan ban dan terdeteksi isinya mencapai 20 psi, kurang sekitar 10 psi dari tekanan normal.
Kesimpulannya, penggunaan produk seperti ini memang sangat praktis, selain karena cepat, tidak dibutuhkan hal lain seperti dongkrak maupun listrik seperti penggunaan inflator. Namun fungsinya yang sementara, seperti tertera pada kalengnya maksimal penggunaan 3 hari atau 160 km berarti ini hanya bersifat emergency dan membutuhkan penanganan seperti penambalan ban sungguhan secepatnya.
Lumayan nih buat persiapan libur Lebaran...
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR