Jangan pernah anggap lagi soal mengantuk adalah masalah yang biasa saja
Jakarta - Kondisi lalu lintas di Jakarta dan kota besar lainnya yang kerap macet hingga larut malam, membuat waktu istirahat menjadi berkurang. “Semestinya saya pulang kantor pukul 17.00 namun karena macet saya tunda untuk pulang, akhirnya saya biasa pulang pukul 20.00.
Emosi di jalan, salah satu tanda kurang tidur
Namun ternyata di tol JORR masih macet parah, saya sampai rumah pukul 12.00. Kejadian ini sering terjadi,” ungkap Timmy, warga Cibubur yang berkantor di bilangan Sudirman, Jakpus. Tentu hal ini tak hanya dialami oleh Timmy saja, banyak masyarakat yang mengalami hal serupa. Tidur larut malam sedangkan esok paginya harus bangun pukul 05.00 untuk mulai beraktifitas kembali.
Kalau mengantuk saat mengemudi itu tanda Anda harus segera beristirahat
Nah, berkurangnya waktu tidur berpengaruh pada menurunnya daya konsentrasi serta reflek ketika berkendara. “Hampir sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh ngantuk. Perlu diketahui berkendara dalam kondisi mengantuk itu sama bahayanya dengan kondisi mabuk,” terang Dr. Andreas Prasadja, RPSGT, yang dikenal sebagai spesialis Sleep Technologist.
MENABUNG TIDUR
Masih menurut Dr. Andreas, waktu tidur sebetulnya bisa ditabung. “Pada jam istirahat makan siang, sempatkan untuk tidur sejenak, prinsipnya seperti menabung waktu tidur. Mengatur pola tidur ini sebagai konsekuensi berkurangnya waktu tidur, sehingga tidak mengganggu badan dan tidak lemah serta ngantuk pada keesokan harinya,” lanjut Dr. Andreas yang praktek di RS. Mitra Kemayoran, Jakpus ini.
Lantas apakah dengan menabung waktu tidur dapat menjamin kebugaran? “Tidur tak hanya soal durasi, tetapi terkait dengan kualitasnya juga. Sehingga parameter baik atau tidak berkualitasnya tidur bisa dilihat dari keesokan harinya tidak ngantuk dan badan pun bugar,” jawab Andreas, seraya bilang mengantuk adalah kebutuhan biologis yang harus dipenuhi.
Perlu juga diketahui bahwa durasi tidur ideal tiap usia berbeda-beda. Pun begitu dengan jam biologisnya, tak heran jika usia remaja akan merasakan kantuk di atas pukul 11 malam. "Orang dewasa akan mengantuk pada pukul 10 malam,” beber alumnus Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta ini.
Kalau kurang tidur akut berpotensi merusak otak. “Disaat tidur otak akan memperbaiki fungsinya. Kemampaun otak seperti stabilitas emosi, konsentrasi, kreatifitas, ketelitian, kewaspadaan, intuisi dan lain sebagainya diperbaiki selama Anda tidur,” sebutnya.
Maka tak heran, jika banyak pengendara emosional dan mau menang sendiri hampir di semua waktu. Kemungkinan besar disebabkan oleh kurangnya waktu tidur itu sendiri. • (otomotifnet.com)
Minuman yang mengandung kafein tidak bisa menggantikan waktu tidur
‘DOPING’ CUMA SEMENTARA
Ditegaskan oleh Andreas, bahwa tak ada satu zat pun yang dapat menggantikan efek restoratif tidur. “Doping berupa kafein (kopi), nikotin (rokok) hingga minuman berenergi tidak menghilangkan kantuk. Tetapi hanya membuat melek sementara waktu, rasa kantuk tetap ada,” papar pria sejak tahun 2005-2011 yang menyelesaikan sejumlah pendidikan soal masalah tidur ini.
Kafein akan mulai berkerja pada setengah jam setelah diminum dan efek membuat meleknya bisa sampai 12 jam. “Tetapi jangan salah mengerti, membuat melek tidak berarti menghilangkan kantuk. Hanya melek saja tetapi konsentrasi dan daya berpikir sama sekali tidak berpengaruh. Begitupun dengan nikotin dan minuman berenergi, sama sekali non sense,” pungkasnya serius.
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR