Jakarta - PT Pertamina Persero menegaskan bukan menghapus BBM Premium dengan RON 88, tetapi menghadirkan varian jenis baru bernama Pertalite RON 90. Lantas jika memang varian BBM jenis baru, darimanakah Pertamina akan mendatangkan bahan baku?
Menginggat selama ini BBM Premium RON 88 pun harus impor. “Iya memang, BBM Premium RON 88, 65% nya impor kemudian 35% nya didatangkan dari kilang-kilang milik Pertamina di dalam negeri,” beber Muhammad Iskandar, Vice President Fuel Marketing PT Pertamina Persero.
Masih menurut Iskandar, pengadaan Pertalite akan dilakukan dengan menggunakan sistem Optimasi Blending. “Optimasi Blending artinya kita akan memanfaatkan bahan baku minyak yang telah ada, kemudian kita blending untuk menjadi Pertalite. Semua kilang akan kita optimalkan, hanya optimasi untuk blending saja,” ungkap Iskandar.
Artinya Pertamina tak akan menambah kuato impor BBM untuk menghasilkan Pertalite. “Iya, ini merupakan bagian dari langkah kita untuk me-reduce impor BBM RON 88. Kita sudah komitmen 6 untuk memakai ketersedian yang ada. Bulan Juni kesana sudah mulai mengungrangi impor BBM RON 88 ke 92 (Pertamax),” lanjutnya, ketika ditemui pada gelaran Diskusi Energi Kita, yang berlangsung (19/04).
Untuk mengoptimalkan produksi, Pertamina juga akan meng-upgrade kilang-kilangnya. “Kilang-kilang kita masih desain lama, sebagian hanya mampu memproduksi RON 88. Ugrading kilang dilakukan selama 2 tahun,” imbuhnya.
Lantas apakah ada upgrading dengan dispenser di SPBU? “Untuk dispenser kita Kita manfaatkan dispenser yang ada. Mungkin pompa Premium dan Pertamax akan dikurangi, kemudian diganti dengan dispenser Pertalite. Penyebaran Pertalite untuk bulan Mei dilakukan untuk wilayah Jakarta Pusat dulu. Untuk penyebaran lebih luas lagi, kita terus terang sedang menyiapkan road map-nya. Tentunya disertai dengan sosialisasi,” tutup Iskandar. (otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR