Amerika – Seri kedua MotoGP di Austin, Texas, Amerika (12/4) jadi momen spesial buat Nick Hayden yang akan menjalani balapan ke-200 di kelas utama ini, tetapi ia menilai itu hanyalah angka.
Pembalap kelahiran Kentucky, 33 tahun lalu ini memulai karier balapnya di MotoGP pada 2003, tak lama setelah meraih gelar juara AMA Superbike. Hayden bergabung di tim Repsol Honda.
Pada debut pertamanya itu ia menempati posisi 5 klasemen akhir pembalap. Hayden mengalami masa jaya saat membela tim Honda itu hingga 2008.
Kemenangan pertama didapat pada 2005 di hadapan publiknya sendiri, ketika berlomba di sirkuit Laguna Seca. Setahun kemudian prestasinya meningkat dengan meraih gelar juara dunia.
Kemudian hijrah ke tim Ducati pada 2009 sampai 2013. Tidak satu pun kemenangan didapat. Prestasi terbaiknya hanya naik podium di urutan tiga. Empat tahun membela tim asal Italia, ia kemudian dikontrak tim Aspar hingga sekarang.
Musim ini tahun ke-13 keberadaannya di MotoGP. Pada seri pertama lalu di Qatar, Hayden berada di posisi 17. Seri kedua di GP Amerika nanti merupakan balapannya yang ke-200.
Tetapi Hayden merasa tidak seperti akan menjalani 200 kali balapan. “Itu bukan hal yang paling saya banggakan dan tidak seperti memenangkan sesuatu yang istimewa. Itu hanya angka,” katanya.
Baginya yang dibanggakan bahwa ia masih termotivasi, masih haus prestasi, masih ingin terus bertarung dan jadi yang tercepat
Apakah menjadi istimewa balapan di Austin jadi yang ke-200? “Ya, pasti, tetapi akan jadi lebih istimewa jika saya bisa mencetak hasil bagus pada balapan di negara saya,” imbuhnya.
Pemakai nomor 69 ini menyukai sirkuit di Austin, fasilitasnya sungguh mengesankan, safety-nya baik, tetapi bukan salah satu trek favoritnya.
Bagaimana kira-kira hasil lombanya nanti? Tahun lalu ia masuk finish di urutan 11. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR