Sepang – Tak hanya tim Ferrari yang menang ‘berjudi’ lewat strategi pit stop ketika Sebastian Vettel finish terdepan di GP Malaysia, petinggi tim Red Bull juga mendapat keuntungan.
Meninggalkan sirkuit Sepang, dompet penasihat tim Red Bull, Helmut Marko ketambahan uang sekitar Rp 5,8 juta. Media Jerman, Sport Bild melaporkan saat lomba seri kedua F1 2015 kemarin, Marko taruhan di paddock.
Tidak dijelaskan kepada siapa ia bertaruh. Yang pasti kepala pengembangan pembalap tim Red Bull ini ‘memegang’ mantan anak didiknya, Vettel, ketimbang pembalapnya sendiri, Daniel Ricciardo dan Daniil Kvyat.
“Saya tahu Sebastian bisa melakukannya. Anda bisa melihatnya pada awal latihan hari Jumat,” ujar pria asal Austria berusia 71 tahun itu.
Meski Vettel meninggalkan Red Bull dan pindah ke Ferrari setelah menjalani musim yang berat tahun lalu, Marko mengatakan pembalap berusia 27 tahun itu tidak bakatnya sebagai juara dunia 4 kali.
Menurut Marko yang juga mantan pembalap, Vettel tidak lupa cara mengemudi meski tahun lalu tidak bisa mengendarai mobil seperti yang diinginkan.
“Pada akhirnya orang akan sadar, bahwa bukan mobil kami sendiri yang memberinya empat gelar,” imbuh Marko yang pernah berkompetisi di F1 pada 1971 dan 1972.
Artinya Vettel memang punya talenta hebat. Usai lomba, Marko menghampiri pembalap Jerman itu dan memeluknya memberi ucapan selamat.
Ia juga mengisyaratkan bahwa Red Bull mungkin sudah kehilangan masukan teknis dari Vettel. Sejak ditinggal Vettel, tim bermarkas di Milton Keynes, Inggris tidak segarang tahun lalu. Bahkan tim pernah berucap akan keluar dari F1.
Hari ini tim Red Bull memiliki masalah ekstrem dengan rem. Di GP Malaysia, Kvyat masuk finish urutan 9, setingkat di depan Ricciardo. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR