Pada saat itu, Nico Rosberg masuk pit. Raikkonen melaju di posisi 3, dengan ban supersoft yang mulai aus dan baru saja disalip Sergio Perez. Menurut Kimi, keputusan itu membuatnya kehilangan posisi dan tidak bisa mengejarnya lagi di akhir lomba. Akibatnya, ia finish ke-10.
“Buatku, itu waktu yang sangat buruk untuk pitstop. Banku kurang bagus dan aku kehilangan dua posisi dalam satu lap. Aku harusnya masuk lebih awal tapi pastinya aku tak tahu kenapa kami melakukan stop pada saat itu. Efeknya aku kehilangan posisi dan dengan kecepatan yang kupunya tak mungkin bisa meraihnya kembali. Jadi, enggak terlalu baik,” kesalnya.
Kimi mencoba beberapa hal di Austria, namun tidak berhasil. Ia tampak berjuang membuat Ferrari seusai dengan keinginnannya.
“Kami mencoba sesuatu berbeda pada Sabtu dan seterusnya dan aku kupikir hal itu membuat perbedaan cukup besar, tapi area tertentu hari ini tak terlalu mudah dan aku mengalami hal serupa kemarin, tapi yang jelas kalau Anda sudah memutuskan ke satu arah, Anda harus berpegang teguh. Sungguh sulit dan pada dasarnya kami memiliki masalah yang sama sepanjang akhir pekan.”
“Aku berada di posisi yang kurang lebih mirip dengan Monaco. Tapu kupikir tergantung dari layout sirkuit dan kecepatan masing-masing tim. Pastinya, kalau ada trek lurus panjang seperti ini, mobil Mercedes tampak sangat kencang. Kami pun berkembang di beberapa lokasi, mobil lebih pintar ketimbang di seri pertama. Tapi masih perlu ubahan besar di mesin, aerodinamika dan sisi mekanikal untuk bisa berada di posisi Mercedes.” (otosport.co.id)
Editor | : |
KOMENTAR