Jakarta – Ada setidaknya tiga pertimbangan mengapakementerian pariwisata mendukung Indonesia menjadi penyelenggara MotoGP 2017. Halini diungkap menteri pariwisata, Arief Yahya dalam press conference Road toMotoGP Indonesia 2017 di kantor kementerian pariwisata di Jakarta (20/5).
Pertama menyangkut nilai yang didapat Indonesia. “Latarbelakang saya bisnis. Jadi gampang ambil keputusan. Value event ini sangatbesar. Kalau saya kuantifikasi lebih besar dari 3 juta USD. Lebih dari Rp3triliun. Direct value-nya 100 juta USD yangmedia value-nya 200 juta USD. Jadi kalau dapat segitu dengan mengeluarkan biayapenyelenggaraan yang jauh lebih kecil dari itu, harusnya kita cepat ambilkeputusan,” paparnya.
Kedua mengenai kesempatan yang terbatas. “Opportunity, iniadalah yang terakhir. Atau kita tak akan pernah punya (MotoGP). Pak Ezpeleta(CEO Dorna, promotor MotoGP) bilang hanya ada dua slot. Sekarang sudah 18,tinggal yang ke-19 dan 20. Kalau kita tidak putuskan hari ini, hilang. Slotyang ke 19 dan 20, salah satunya sudah konfirm (untuk menyelenggarakan) yaituThailand”.
“Ketiga tentunya bukan hanya untuk event ini. Yaitu untuk menginspirasianak-anak muda, bolehlah ngebut tapi lebih bagus di sirkuit. Long term-nya kesana,” tuturnya.
“Kalau ini terwujud, keren banget. Kita punya satu eventyang diimpi-impikan semua orang di sini”.
Editor | : |
KOMENTAR