Untuk kelas upper 2500cc offroader asal Yogyakarta Wahyu Lamban Jatmiko dari HRT Bali Sencaki memiliki kans juara paling besar. Pasalnya, capaian poin sudah terkumpul 50. Ini karena pada 2 seri terdahulu yang berlangsung Lubuklinggau (seri 1), dan Tasikmalaya (seri 2), masing-masing kumpulkan poin penuh 25 poin.
Sementara, tabungan poin yang diperolehnya melampaui capaian poin rival terdekatnya, Henry Dunan dari Johnlin Racing Team dengan 36 poin.
Sedang di kelas under 2500cc, persaingan antara offroader jauh lebih ketat. Ini karena poin klasemen 1 sampai 3 berselisih dekat.
Raihan poin Mbot asal Lubuklinggau dari team Tiger Jambi mencapai 38 poin, ditempel ketat Boby asal Jawa Tengah dari team Ambarawa 4x4, yang sudah mengumpulkan 34 poin. Sedangkan posisi ketiga ada Y.Imon team MRT, Sumatera Selatan dengan 31 poin. Masing-masing masih punya kans juara!
Maka tinggal kita nantikan saja seri pamungkas yang pastinya akan seru. Apalagi sirkuit yang ada membuat offtoader mesti punya strategi khusus.
"Sirkuitnya lebih menantang. Merupakan kombinasi antara seri 1 dan seri 2. Ada tanjakan dan turunan yang beragam serta kontur tanahnya yang labil. Mesti cermat dan tepat ketika melintas, itu kalau enggak terguling atau tertimpa troubble," ungkap Vincent, offroader bule asal Palembang. (otomotifnet.com)
| Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR