Meski begitu, menurut sang ayah, Ricardo Gelael, ini merupakan hal yang sulit untuk menyatukan kuliah dan balap. Pasalnya, di luar jadwal kompetisi, pembalap seperti Sean tetap harus beraktivitas yang berhubungan dengan balap. Seperti latihan simulator, kerjasama dengan pabrikan mesin dan sebagainya.
Namun Ricardo tetap memberi peluang jika Sean ternyata enggak ingin meneruskan kuliah dan memilih balap. “Saya bilang, saya hanya kasih kamu pilihan enggak sekolah kalau kamu benar-benar menjadi special driver,” ujarnya.
Menurut Ricardo, sekolah itu tujuan akhirnya mencari uang. Jika Sean bisa mencari uang dari balap ia enggak akan menghalangi. “uang bisa dicari dengan prestasi olahraga dan bisnis. Kalau Sean bisa menghasilkan uang dari olahraga, masak saya mau hambat. Tapi ini hanya pilihan kedua,” ujarnya seraya menekankan kalau ini merupakan pilihan terakhir. (otosport.co.id)
Editor | : |
KOMENTAR