"Petugas scrutineering menemukan perbedaan pada rumah kopling dan turbo yang digunakan mobil kami," ujar direktur teknis Citroen Racing, Xavier Mestelan-Pinon. "Kami mendaftarkan rumah kopling kami dengan lubang-lubang agar lebih ringan dalam homologasi. Namun vendor justru mengirimkan rumah kopling yang tidak dilubangi jadi sebenarnya komponen ini justru lebih berat dari seharusnya," ujar Pinon.
Sedangkan untuk masalah turbo Pinon mengakui bahwa sistem induksi udara tersebut memang melebihi regulasi angka maksimum yang diberikan. Namun ia menganggap hal tersebut wajar karena terjadi perubahan setelah terkena panas berlebih karena digunakan di kecepatan tinggi.
"Kami tidak berniat curang dan tudingan yang diberikan scrutineering sangat memberatkan. Kami akan segera mengajukan banding atas keputusan mereka," ujar Yves Matton yang merupakan direktur tim Citroen Racing. Menurutnya hukuman diskualifikasi ini adalah tidak adil karena tim Citroen Racing tidak berniat melakukan kecurangan.
"Hal ini pasti berat bagi Mikko Hirvonen dan Jarmo Lehtinen yang berjuang keras di reli Portugal yang berat. Mereka layak untuk menerima kemenangan pertama bersama Citroen Racing. Saya harap mereka segera punya kesempatan untuk segera kembali menginjak podium," tegas Matton membela anak buahnya.
Gara-gara kasus ini Hirvonen akhirnya mendapatkan hukuman diskualifikasi dan gelar juaranya dicabut. Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi pembalap di belakangnya yakni Mads Ostberg yang naik menjadi posisi pertama, Evgeny Novikov sebagai runner up dan Petter Solberg menjadi posisi ketiga. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR