Karena fokus pembinaan, CBR 250R speknya mesinnya masih standar dan disediakan panitia. Seperti yang dibesut pembalap Indonesia, Denny Triyugo dan Iswandi Muis.
Di areal dapur pacu, hanya cover mesin kanan atau bak kopling ditempel pelindung berbahan karbon kevlar. Lantas knalpot sudah diganti racing merek Endurance model full system. Knalpot ini dulu dikenal dari Thailand.
Untuk monosok, panitia sudah pasang buatan Showa yang sudah dilengkapi gas. “Untuk sok depan dan belakang boleh disetel kekerasaanya sesuai keinginan pembalap,” jelas Denny Triyugo, pembalap yang ngegas di ADC dari Honda Astra Racing Team.
Biar posisi pembalap bisa lebih nyaman, saat berada di atas motor dan memudahkan bermanuver, footstep standar sudah diganti racing, diaplikasi dari produk Racing Boy juga. “Posisi footstep bisa disetel tinggi dan pendeknya lewat dua lubang baut yang sudah di ada di pijakan kaki itu,” timpal Iswandi Muis dari tim Honda Wahana Dunia Motor ADR.
Untuk areal bodi, hampir seluruhnya sudah ditukar bodi baru yang lebih ringan mengandalkan serat fiber. “Cuma tangki dan fairing kanan-kiri saja yang masih pakai bodi plastik bawaan Honda CBR 250R. Sisanya pakai bodi fiber yang sangat ringan,” lanjut Anggono Iriawan, manager safety riding & motorsport PT Astra Honda Motor.
Regulasi ADC yang ketat, membatasi mekanik seting motor. Sampai mekanik juga dilarang dan buka busi. Yang boleh melakukan hanya panitia.
Tapi, ada beberapa part yang boleh di ‘pegang’. Seperti pegas sok depan, sudah tersedia dengan tipikal lebih keras. Termasuk boleh mengatur takaran minyak sok. Sedang suspensi belakang hanya boleh setel kekerasan dengan memutar ring pengunci per.
Untuk maping ECU, pihak Honda Jepang menyediakan CD yang bisa di down load ke laptop. Mapping diserahkan ke mekanik masing-masing, namun sebatas mengatur kurvanya saja. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Dunlop SportMax 110/70-17
Ban belakang: Dunlop SportMax 140/70-17
Pelek : Standar
Bodi : Custom fiberglass
Editor | : | billy |
KOMENTAR