Karena ini motor pertamanya, jadi Hendra masih bingung menentukan konsep modifikasi yang diinginkan. So, doi mengandalkan internet buat mencari ide modifikasi. Tapi itu hanya sebatas refensi doang. Sebab buat mewujudkan ide yang ada di benak kepalanya, rembukan lagi bareng Steven.
Fairing dirancang ulang lagi dari fiberglass. Modelnya dibikin mirip Honda CBR 600F. Jadi, kesan CBR series-nya tidak hilang,” aku Steven yang punya workshop di Layz Motor di Jl. Pesanggrahan, No. 8 Jakarta Barat.
Buat side cover alias bodi tengah, juga dibikin pakai bahan yang sama. Hanya saja, Steven mengkombinasikan cover bodi itu dengan desain deltabox. Pemasangan deltabox alias rangka tengah ini buat beri kesan gagah.
Tapi sayangnya karena bodi dan deltabox dilabur dalam corak yang sama, maka kesan deltabox justru tak menonjol, lho. Mungkin, cerita akan lain jika sisi ‘sasis’ tambahan itu dilabur dengan warna terpisah. Pastinya, bisa lebih dominan.
Menurut Hendra juga Steven, enggak lengkap kalau ubahan yang dilakukan tak bermain di kaki belakang. Akhirnya, lengan ayun standar CBR dipensiunkan dan diganti pakai swing arm milik Honda CBR 600F. Kesan pacuan sporty yang kokoh pun muncul.
Biar terlihat makin tampil beda, urusan cat dipilih kelir merah yang dikombinasi grafis biru mudah dan biru tua. “Warna ini juga hasil browsing di internet. Terinspirasi Ducati Martini. Selain itu, biar sesuai dengan STNK,” tutup Hendra yang bertubuh atletis ini. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : IRC 110/70-17
Ban belakang : IRC 140/70-17
Knalpot : Akrapovic
Spion : Noso
Handgrip : Bikers
Editor | : | billy |
KOMENTAR