Menurut warga perumahan Pondok Karisma Resident, Tasikmalaya ini, WJS di anggap memiliki keunikan tertentu. Dalam desainnya dan dari segi penam-pilan terlihat kesan garang dan kekar. “Ini yang membuat saya jadi sangat tertarik dengan aliran WJS,” ungkap Faizal yang dari Jawa Barat tapi tertarik gaya Puerterico itu.
Berbekal Tiger langsiran 2007, di-sambanginya rumah modifikasi X-K Bike Design Purwokerto yang memang sudah terkenal sebagai pakarnya WJS. Rumah modifikasi dikomandoi Agus Djanuar itu memang pencetus aliran WJS dan minor fighter. So pasti urusan ubah-mengubah jadi WJS bukan hal yang rumit lagi.
Selanjutnya sok depan diganti dengan upside down variasi asal thailand. Kaliper pengeremannya dipercayakan pada kaliper dan master rem Aprilia RS125. Ini agar bisa menahan laju pelek Yamaha R1 dan ban Battlax 110/70-17 yang terpa-sang di depan.
Bagian belakang juga mengalami perubahan. Swing arm custom buatan lokal dipasang agar bisa dimasuki oleh ban tapak lebar Pirelli 190/50-17 dan pelek belakang Yamaha R1. Agar rebound makin nyaman, sok belakang dipercayakan milik Suzuki GSX-R1000 yang didapat dari pasar limbah moge.
Lalu disambung dengan jok yang memang didesain untuk 1 pengendara alias jok buntung. Sebagai langkah penutup, kedok lampu yang dibentuk seperti kepala Ninja dipasang agar kesan garangnya lebih kentara. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax 110/70-17
Ban belakang : Pirelli 190/50-17
Knalpot : Yoshimura
Footstep : Pro Performance
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR