Namun di motor keluaran baru kebanyakan sudah mengaplikasi cashting wheel (CW) atau pelek palang. Membuatnya banyak yang kepingin kembali lagi menggunakan jari-jari. Selain fleksibel katanya agar terkesan klasik.
Atas dasar fleksibel, Cece Herwaman rela putar otak untuk memasang pelek jari-jari pada Yamaha V-ixion. Apalagi dalam proses pemasangan perlu penyesuaian dilakukan.
“Memang awalnya lebih ribet, tapi jika sudah sekali pasang, akan terasa lebih mudah,” ungkap kepala mekanik Mitra2000, penyalur merek TDR itu.
Kita mulai dari pelek belakang. Teromol belakang menggunakan milik Yamaha RX-King. “Sebenernya juga bisa pakai teromol Yamaha Scorpio, tapi agak susah mencarinya,” bilang pria asal Sumedang, Jawa Barat ini.
Selain itu, panel atau hub juga dari RX-King. Termasuk naf dan karet gir juga harus aplikasi milik Yamaha RX-King agar sesuai dengan teromol.
Ukurannya untuk bosh sebelah kanan 8,5 mm sedangkan pada bagian kiri tebalnya 7,9 mm. Bosh yang dipasang tepat di sebelah swim arm itu bermanfaat untuk menyesuaikan titik senter ban agar ban tidak miring.
Nah, sekarang pada bagian depan. Teromol rem V-ixion diganti dengan teromol milik RX-King juga. Penyesuaiannya cocokkan dudukan bearing.
“Kalo pakai bearing RX-King longgar pada as rodaya, jadi harus tetap pakai dari V-ixion,” tegas pria dari Lodan Centre, Jl. Lodan Raya No.2, Blok G, Ancol, Jakarta Utara.
Dudukan bearing harus dibubut setebal 2 mm. Alasannya karena kode bearing milik V-ixion 6301 dengan diameter 36,9 mm sedangkan bearing milik RX-King 6202 dengan diameter 34,9 mm.
Untuk dapat menyesuaikan cakram dengan kaliper, bro asal Sumedang ini mengakali dengan cara mencomot bosh as roda milik Honda Kharisma.
Nah, tinggal pilih pelek dan jari-jari. Menggunakan pelek dan jari-jari TDR. Untuk Yamaha V-ixion ukuran pelek belakang yang sesuai 3,00-17 dengan jari-jari 9-151.
Editor | : | billy |
KOMENTAR