Cara ubah sistem kelistrikan itu bisa tempuh lewat penggantian kiprok. “Cukup ganti kiprok Yamaha Mio dengan kiprok Honda Tiger. Tapi, teliti rangkaiannya,” buka Dede Salaeman, punggawa Chemonk Motor Sport (CMS) di Desa Warung Kadu, No. 53, Pasawahan, Purwakarta, Jawa Barat.
Itu karena rangkaian di kiprok Tiger punya lima terminal kabel. Di bagian atas ada tiga. Terminal di sisi paling kiri atas, dihubungkan ke kabel merah (aki Mio), trus ke kunci kontak. Lalu, terminal bagian tengah atas arus balik dari kunci kontak ke kiprok (kabel cokelat).
Tapi, ketika dipasang di Mio, tentu butuh penyesuaian lagi. Terutama, dari terminal yang di bagian bawah. Karena kalau bagian atas, fungsinya sama.
Dari Mio, buat antar arus ke kiprok pakai kabel warna putih, hitam dan kuning. Nah, ketika dipasang ke kiprok Tiger, hanya dua kabel yang dipakai. Yaitu, hitam dan putih. Kedua kabel ini mengambil tempat di terminal bagian bawah. “Posisi kabelnya bebas pilih. Mau yang hitam disisi kiri atau kanan juga bisa,” sebut Chemonk panggilan akrab Dede.
Lewat metode ini, sistem kelistrikan menjadi fullwave. Tapi, agar pengisian aki makin enggak tekor, selain ganti kiprok Honda Tiger, bisa juga andalkan regulator tambahan. Misalnya, bikinan VRT (Violeta Rumble Team).
"Fungsinya buat mengatur dan meregulasi pengisian dan sistem charging. Harga tergantung untuk motor apa. Misal, buat Honda Vario Rp 400 ribu, Yamaha Mio Rp 350 ribu. Itu termasuk ongkos pasang,” kata Arthur Wulur dari (VRT) Modified di Jl. Kesehatan Bawah, No. 5, Bintaro, Jakarta Selatan. Telp. (021) 995-34907.
Tentunya melalui pemasangan rangkaian kabel yang benar dan penambahan part seperti regulator, bikin kebutuhan listrik terpenuhi. So, tak ada istilah lagi aki tekor.
Editor | : | billy |
KOMENTAR