Pilih kering karena minim perawatan dan umur yang panjang
Yuk, kita coba memperbandingkan keduanya dari berbagai hal. "Pastinya semua motor yang menggunakan aki basah bisa diganti pakai yang kering," kata Freddyanto Basuki, Manajer Promosi PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) yang lama menjabat sebagai manager service.
"Tapi, harus diperhatikan bahwa voltase dan ampere yang ada harus sama antara yang basah dan yang kering tadi. Pastinya aki kering nyaris tanpa perawatan," lanjut pria bertubuh kurus ini. Nah, itu baru sedikit petunjuk.
Saat ditanyakan ke produsen aki, pendapat yang dilontarkan, juga nyaris sama. "Memang syarat pergantian aki kering ke basah itu voltase dan amperenya harus sama," tambah Hendarto selaku
Marketing Manager PT Yuasa Battery Indonesia (YBI).
Tapi, menurut beliau sebenarnya jika pergantian itu menggunakan aki yang amperenya lebih besar, sekitar 1 ampere masih bisa digunakan dan aman. "Yang tidak direkomendasikan itu kalau aki penggantinya mempunyai ampere yang lebih kecil," tegas Hendarto lagi.
Masih menurut Hendarto, hal itu sangat mungkin terjadi karena terkadang aki kering yang ada di pasaran tidak mempunyai spesifikasi sama persis dengan aki basah yang menjadi bawaan standar motor. Sehingga toleransi perbedaan sampai 1 ampere masih bisa dilakukan.
Oh ya, ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan jika ingin mengganti jenis aki tadi. Perhatikan ukuran bodi aki supaya pas dudukannya. Dengan begitu tidak perlu pusing mengatur penempatannya.
Spek aki harus sama jika ingin ganti basah ke kering
Lalainya dalam perawatan inilah yang sering membuat umur aki menjadi pendek. "Jika dirawat
dengan baik, aki basah itu umurnya bisa mencapai 2 tahun kok," beber pria yang berkantor di Jl. MH Thamrin, Tangerang ini
Harus rajin cek air aki jika masih pakai yang basah |
Perawatan lain yang harus dilakukan adalah memperhatikan kebersihan kutup positif dan negatif aki. Apabila dibiarkan kotor dan terjadi penumpukan semacam kerak di kedua bagian itu, juga akan memperlemah kemampuannya.
Tentu kedua hal yang sedikit merepotkan tadi tidak dialami oleh mereka yang menggunakan aki kering. Kembali terlihat kalau aki MF, nama lain aki kering ini memiliki keunggulan.
Sekarang bagaimana dengan harga? Fakta di lapangan memang membuktikan bahwa aki kering harganya lebih mahal dibandingkan yang basah. "Itu wajar karena teknologi dan material yang diterapkan di aki MF lebih tinggi sehingga butuh biaya yang lebih besar pula," beber Hendarto panjang lebar.
Sebagai perbandingkan Yuasa YT5 harganya sekitar Rp 109 ribu, tipe aki basah. Sedangkan YTZ5-S yang aki kering harganya sekitar Rp 150 ribu. Ada perbedaan harga sekitar 50%. Tentu bukan semata selisih harga yang terlalu jauh. Melihat sekian banyak keunggulan wajar jika lebih mahal dikit! (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR