PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengklaim, powernya kini tembus 12,2 kW atau 16,59 PS di 8.500 rpm, naik dari versi sebelumnya yang cuma 11,1 kw atau 15,09 PS pada 8.500 rpm. Torsinya juga naik dari 13,1 N.m di 7.500 rpm jadi 14,5 N.m pada 7.500 rpm.
Peningkatan ini ternyata banyak disupport oleh sistem injeksi baru yang lebih sempurna bila dibandingkan dengan versi terdahulu. Sensor-sensor yang dulu ada pada sistem injeksinya tetap dipertahankan, yaitu Sensor Throttle Position Sensor (TPS), Intake Air Pressure Sensor (IAPS), Intake Air Temperature Sensor (IATS), Crankshaft Position Sensor (CPS), Coolant Temperature Sensor (CTP), dan Lean Angle Sensor (LAS).
Tapi kini ditambah satu, kalau sebelumnya hanya ada 6, sekarang ada 7 dengan kehadiran O2 Sensor. Sensor oksigen ini hadir untuk memberikan feedback alias umpan balik kepada Electronic Control Unit (ECU) mengenai hasil pembakaran.
Ketika gas buang terdeteksi terlalu kaya atau terlalu miskin, maka sensor akan menginformaksikan pada ECU. Lalu, ECU secara otomatis akan menambah atau mengurangi suplai bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bakar.
"Efeknya, pembakaran lebih sempurna dan tenaga makin responsif. Efek lainnya adalah emisi bahan bakarnya selalu terkontrol dalam batas yang baik juga hemat bahan bakar. Jadi jangan kaget kalau V-Ixion baru tenaganya naik, tapi bensinnya lebih irit dari yang lama," jelas M Abidin, GM Technical Service PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Khusus sensor O2 ini, Yamaha V-Ixion lebih unggul dari sang kompetitor Honda CB150R yang tidak memasang sensor serupa.
Electronic Control Unit alias ECU pada New V-Ixion lebih canggih. Kini punya pin 33, padahal yang lama cuma 18 pin saja. Makin banyak pin, akan lebih akurat dalam membaca setiap pergerakan sensor yang diaplikasi.
"Kinerja sistem injeksi lebih presisi karena ECU akan lebih sering membaca informasi dari sensor-sensor,” tambah pria ramah ini.
Pompa bensin yang berada di dalam tangki New V-Ixion juga diperbaharui. Kini sudah menggunakan fuel pump tipe brushless. Dimensinya lebih kecil mirip yang dipakai Mio J, tapi tekanannya tetap besar yaitu mencapai 254 kPa.
"Fuel pump tipe brushless ini selain lebih kecil juga tidak membutuhkan arus yang besar, konsumsi listriknya lebih rendah. Karena tanpa arang, fuel pump ini juga memiliki suara yang lebih halus," jelasnya panjang lebar.
Sensor ini tetap dipertahankan, fungsinya memutus semprotan bahan bakar ketika motor dalam kondisi terjatuh. Bedanya dengan versi sebelumnya, lean angle sensor pada New V-Ixion dibuat lebih kecil.
Speed Sensor
Satu sensor terakhir yang ditambahkan adalah speed sensor. Tapi, sensor ini tidak berkaitan dengan sistem injeksi. Murni hanya digunakan untuk membaca kecepatan kendaraan dari transmisi sebagai input data ke speedometer.
Lebih lengkap kan! (motorplus-online.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR