"Sensor 02-nya memang kita lepas. Sensor ini fungsinya untuk mengontrol emisi gas buang. Tapi fungsinya kami ganti dengan Secondary Air Suplai System (SASS) agar tetap lolos regulasi Euro 2 yang ditetapkan pemerintah," buka Sarwono Edhi, Technical Training Development PT Astra Honda Motor (AHM).
SASS ini bekerja dengan cara menyuntikkan oksigen ke jalur pembuangan, sehingga gas CO yang beracun akan berubah menjadi CO2 dan O2. Komponen ini biasanya dipakai pada motor berteknologi karburator, sedang pada mesin injeksi sudah ditanggalkan karena emisi gas buang mesin injeksi relatif lebih bersih.
Di throttle body Keihin 30 mm-nya masih lengkap dengan Throttle Position Sensor (TPS), Manifold Absolute Pressure (MAP) dan Intake Air Temperature (IAT). Selain itu sensor seperti Engine Coolant Temperature (ECT) dan Crank Position Sensor (CKP) juga tetap ada.
Bank Angle Sensor juga tetap dipasang di CB150R. Tujuannya, buat melindungi atau mematikan motor jika motor terjatuh atau kemiringannya melebihi sudut 60 derajat. Pada motor sport berteknologi injeksi, fitur ini wajib ada untuk safety.
Salah satu kemunduran adalah CB150R Streetfire kembali mengadopsi sistem penyetelan stasioner model manual dengan sebuah sekrup layaknya yang digunakan pada Supra X125 PGM-FI generasi awal. Berbeda dengan CBR150R yang stasioner mesin dikontrol oleh IACV (Idle Air Control Valve).
Di CB150R juga terpasang capasitor bank. Tujuannya jika aki soak, pacuan yang aplikasi sistem bahan bakar injeksi itu bisa tetap berfungsi. Listrik cadangan yang tersimpan di kapasitor bank bisa memberikan pasokan listrik ke sistem PGM-FI. Part ini juga berfungsi stabilkan arus listrik agar main di 12–14 volt.
Sudah jelas kan bro? (motorplus-online.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR