Sejak tahun 2000, Sjaiful Aziz buka usaha servis sokbreker. Tapi, siapa sangka kalau awal karirnya ini justru dimulai sebagai supir Metro Mini.
“Itu tahun 90-an. Narik Metro Mini nomor 69 jurusan Blok M-Ciledug. Tapi, lama-lama capek juga, akhirnya lebih baik buka usaha sendiri,” kata pria 35 tahun itu.
lmu reparasi sok yang sekarang dimilikinya, turunan dari sang ayah. Sebab, ayah Aziz juga buka usaha yang sama sejak 40 tahun yang lalu.
Sampai sekarang pun masih buka di Jl. Tambak, Manggarai, Jakarta Pusat.
Berkat kelihaian Aziz, kini perhari bisa 5 konsumen yang datang buat perbaiki sok pacuannya. “Tapi, kalau lagi ramai, bisa sampai lebih dari 10 konsumen,” kata ayah dua putri ini.
Bicara ongkos servis, tergantung dari kerusakaan. Tapi, biasanya seputar karet sil atau oli yang bocor.
Buat sok depan motor tipe bebek, dipatok Rp 50 ribu sepasang. Sedang sport, mulai Rp 70 – 100 ribu. “Tergantung tipe sport. Biasa atau trail. Harga sudah termasuk oli dan sil,” sebutnya.
Sedang buat sok belakang, juga tergantung tipe sok. Artinya, sok dobel atau monosok.
Kalau sok dobel, Rp 40 ribu sepasang. Tapi, kalau monosok, Rp 80 ribuan.
Lebih mahal monosok, karena proses kerja dan part juga oli yang dipakai lebih mahal dan banyak.
Selain buat motor harian, Aziz juga banyak dipercaya tim-tim balap road race buat seting sok.
Baik itu rebound atau kompresi. Jangan lihat dari tempat usahanya.
Meski memakai gerobak, tapi hasil kerjanya bisa memuaskan konsumen.
Aziz Sokbreaker
Jl. HOS Cokroaminoto, No. 33, Bates, Ciledug, Tangerang. Telp. (021) 99692592
Editor | : | billy |
KOMENTAR