Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Lihat Oli Berkualitas Lebih Dekat di Castrol Technology Centre

billy - Rabu, 17 Agustus 2011 | 09:24 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption
 
 Pakai robot motor dites pada suhu ekstrem
PT Castrol Indonesia (CI) mengajak MOTOR Plus berkunjung langsung ke Castrol Technology Centre (CTC) di Pangbourne, Inggris (01/08). Tempat yang harus ditempuh sekitar 2 jam perjalanan darat dari London ini, jadi pusat riset oli Castrol. Baik itu untuk keperluan pelumas mesin harian atau engine balap.

“Setidaknya kita bisa melihat langsung bagaimana kecanggihan pusat riset Castrol. Termasuk bagaimana riset yang dilakukan untuk menciptakan oli berkualitas. Seperti halnya Castrol Power 1 yang ada di pasar,” bilang Augustnine Adrianto, MCO Marketing Manager CI.

Gedung yang dibangun pada 1870 ini mulai jadi tempat riset di 1974. Toh, meski dari luar terlihat sebagai bangunan tua, tapi tidak dengan apa yang ada di dalamnya. Banyak ruang laboratorium di sana. Termasuk, ruang pengetesan mesin.

"Membuat oli untuk mesin motor lebih sulit. Tidak seperti mesin mobil. Di motor, oli juga berkaitan dengan kopling,” ungkap May Turner dari CTC.

No caption
No credit
No caption

Makanya, banyak faktor jadi pertimbangan ketika mencipta. Yaitu; power, durability dan stability. Dan, semua itu harus berdasarkan riset dan uji agar jadi oli bermutu tinggi dan sesuai kebutuhan.

Pengujian di CTC dibagi dua tahap. Performance test dan Analytical test. Di performance test, kemampuan pelumas dicek dari beragam parameter. “Semua tes disesuaikan kondisi kebutuhan,” kata Mark Leonerd, Senior Engineer di CTC.

MOTOR Plus saksikan sendiri, ada banyak ruang di mana setiap ruangnya terdapat mesin yang lagi dites. Bahkan, ada mesin mobil juga tuh! Nah, tes dilakukan seperti layaknya dipakai berkendara. Baik itu dalam situasi balap atau harian.

Misalnya, mesin Kawasaki ZX-6R yang dipakai diajang Supersports. Mesin ini digeber berjam-jam, bahkan bisa mencapai 100 jam tanpa henti. Yang geber, bukan orang. Tapi, pakai program yang diinput melalui komputer. Data yang diinput, bisa dari data telemetri yang dihasilkan oleh pembalap di sirkuit.


Di balik banguan tua ini ada lab cangih
Di ruang lainnya, ada juga tes engine Honda VTR1000. Itu lho, motor yang dipakai Colin Edward saat bergabung di tim Castrol Honda diajang World Superbike Championship (WSB) dulu. “VTR punya tipe mesin unik. Terutama bagian kopling. Ini bisa jadi masukan berarti,” tambah Mark.

Selain engine dari motor besar, terdapat juga mesin kapasitas kecil. Seperti engine 4-tak tipe sport dari Yamaha yang berkapasitas 125 cc.

Usai tes dilakukan, nantinya para pekerja akan melalukan pengukuran. Dari situ nanti bisa diketahui dampak pelumas terhadap komponen. Mulai dari friksi di kopling juga noken as hingga endapan kerak dan lainnya.

Selain itu, ada juga lab climatic chamber. Fungsinya mengetes kemampuan oli dan mesin di suhu ekstrem. Bahkan, hingga suhu -25º c. Tes ini, motor dikendalikan robot yang lagi-lagi sudah diprogram data.

Di sisi gedung terpisah, terdapat juga laboratorium layaknya kantor tim forensik. Dipenuhi beragam alat canggih, pekerja di lab ini bertugas menganalisa kandungan oli.

Bahkan, hingga menentukan formula yang akan dimasukan ke sebuah oli. Saking canggihnya, ada juga alat yang bisa pisahkan partikel tertentu yang tak diinginkan di dalam sebuah oli.    (motorplus-online.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa