Cakram dirancang sesuai kebutuhan dan spesifikasi motor. “Ada bagian cakram yang memang dibuat supaya kelihatan enak dilihat,” beber Romi Mario Prihananto, Engineering Dept. Head PT Yutaka Manufacturing Indonesia (YMI) di Cikarang, Bekasi.
Sebelum ngomongin cakram, lacak dulu jenis rotor yang banyak beredar di pasaran. Ada tiga jenis piringan ciet, offset, flat dan floating. Ketiga ragam cakram ini masih dipakai untuk bawaan motor keluaran pabrik.
Model cakram offset bagian untuk lubang baut teromol dicetak langsung menyatu permukaan area yang dijepit kampas. Bagian lubang baut ke hub alias teromol lebih keluar alias enggak rata dengan bagian yang ditekan brake pad.
Sedang tipe rotor yang flat, cakram yang semua bagian dari lubang baut sampai permukaan yang dijepit rata. “Secara teknis sama aja. Perbedaanya sih cuma proses produksi aja antara cakram tipe flat dan offset,” ungkap Romi yang berkantor di kawasan MM2100, Jl. Sulawesi, Cikarang, Bekasi.
Jenis cakram yang dianggap paling tinggi teknologinya model floating. Permukaan antara area kontak untuk dijepit kampas rem dengan bagian permukaan lubang baut teromol tidak menyatu langsung. Area kontak dan lubang baut teromol dihubungkan dengan rivet.
“Penyambungnya ada ring khusus yang bisa dicek. Kalau bagian untuk baut teromol ditekan seperti bergerak ke dalam atau keluar,” tambah Nobuhiro Fujita, Technical Adviser YMI yang juga salah satu perancang cakram untuk Honda CBR1000RR di World Superbike.
Meski ada tiga jenis cakram, tapi prinsip dasarnya cakram dibagi 4 bagian. Diameter cakram, tebal, lebar area kontak yang dijepit kampas rem, dan PCD atau lubang baut untuk teromol. “Desain lubang yang arahnya tegak atau melintang itu estetika,” ujar Romi.
Dari empat bagian itu, dua bagian yang dianggap penting untuk diketahui pemilik motor. Ketebalan dan lebar area kontak, juga berkaitan dengan tingkat pengereman.
Ketebalan alias thickness cakram jadi sangat penting seandainya mau memilih untuk ganti dengan aftermarket. Kalau lebih tebal di atas 1 mm, risikonya kampas akan lebih cepat menyentuh cakram. Seandainya lebih tipis 1 mm ketebalannya dari cakram bawaan asli motor, pengereman lebih dalam.
Bagian cakram yang ditekan oleh kampas diukur dari bibir paling luar ditarik ke titik permukaan paling dalam. Titik paling dalam tiap tipe cakram berbeda. Simpelnya titik paling dalam di bibir lubang yang bentuknya bulat kecil paling bawah.
Seandainya lebar area kontaknya lebih lebar dari standar, ada bagian permukaan yang enggak dipegang kaliper. Dengan begitu, pelepasan panas jadi enggak merata. Dampaknya bisa mengubah bentuk permukaan cakram.
Kalau permukaan cakram lebih sempit dibanding permukaan kampas, jadinya pengereman enggak maksimal.
Permukaan cakram tempat area kontak dengan kampas rem dibuat lubang kecil bulat-bulat. Jumlahnya selang-seling, dua lubang, tiga lubang, dua lubang lagi, dan seterusnya.
“Selain untuk pelepasan panas biar cepat, lubang-lubang bulat itu juga bisa untuk mengurangi beban cakram. Ini disesuaikan dengan kekuatan kampas waktu menekan,” pungkas Romi yang berkacamata. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR