“Mempunyai gengsi dan berkelas, walaupun motor Jepang,” yakin Yonatan Evana Humas HPCI chapter Bandung. Secara bentuk PCX memang menarik. Virus modifikasi Honda PCX anggota HPCI saat ini mulai dari aplikasi windshield, kaki-kaki yang besar, dan lainnya menarik untuk disimak. Yuk!
BAN BESAR DAN WINDSHILED
Agar penampilan Honda PCX jadi lebih padat berisi, banyak juga area kaki-kaki diubah. Yakni mengganti ban dengan ukuran yang lebih lebar dari standarnya. “Pelek PCX bisa pakai punya Piaggio X9 atau pakai pelek mobil yang sudah dicustom ulang,” kata Franky Sarmanella yang juga seorang modifikator.
Dengan bodi standar PCX yang besar banyak di antara pengguna PCX ini lebih nyaman aplikasi pelek lebar dan ban lebih besar dari aslinya. Selain itu, untuk menunjang kenyamanan turing mereka juga kompak memasang windshield. Walau dengan kondisi ban lebar mereka lebih memilih nggak memanjangkan sumbu roda. Cara ini dilakukan agar ketika turing nggak merepotkan badan sehingga jadi cepat pegal. Dan penggunaan windshield juga membantu menahan hembusan angin saat riding.
Klub Honda PCX ini juga sudah merambah ke mancanegara. “Awalnya kita sering berinteraksi dengan sesama pengguna PCX dari beberapa negara di dunia maya. Sepertinya mereka tertarik dengan logo HPCI dan ingin menggunakannya juga untuk klub PCX di negara mereka,” cerita Yudi Kusuma salah seorang pendiri HPCI.
Soliditas penggemar PCX ini juga menyatukan biker antar negara. Dari seringnya berinteraksi di dunia maya ini, terbukti klub PCX di luar negeri bukan hanya tertarik dengan logo HPCI. Sampai akhirnya sekarang tercipta berbagai chapter PCX dari beberapa negara.
Seperti PCX Club France, PCX Club Turkiye, PCX Club Thailand dengan menggunakan logo yang sama mengikuti HPCI. Juga telah disepakati Indonesia sebagai Mother Chapter dari seluruh klub PCX di dunia.
Beberapa anggota HPCI merasa lebih pede dan kompak pakai helm premium. Mulai dari AGV, Snail, Nolan, Givi atau lainnya. Selain model helm kelas premium ini lebih eksklusif dan elegan, mereka juga lebih mempercayakan soal kenyamanan saat memakainya. “Handling motor nyaman saat dipakai riding jauh, untuk itu pelindung kepala yang dipakai juga harus nyaman,” bilang Yudi Kusuma selaku Sekjen HPCI.
Anggota lainnya seperti Fadli dari chapter Bandung, dia lebih memprioritaskan penggunaan safety gear. “Motor kalau rusak bisa diservis, tapi kalau badan nggak ada onderdilnya,” bilang Fadli dengan logat Sunda kental. Selain memakai perlengkapan safety riding lengkap, banyak di antara anggota HPCI juga memakai sepatu kulit. Pelindung kaki ini mereka pilih tidak sembarangan.
Ada yang menarik disimak saat acara ulang tahun HPCI di puncak beberapa waktu lalu. Salah satu chapter mereka dari Kota Kembang alias Bandung kompak mengenakan seragam.
Pemilihan kelir merah menyala sekaligus menjadi ciri pembeda dengan anggota HPCI chapter lainnya. Terlebih di pakaian mereka juga tertulis jelas HPCI chapter Bandung.
Jadi selain beberapa anggota kompak pakai helm berkelas, mereka juga serempak mengenakan pakaian satu warna. “Ini bukti chapter Bandung kompak. Selain itu juga, pakaian seragam ini lebih memudahkan kordinasi saat turing jauh atau ketika ada peserta terpisah di jalan,” yakin Yonatan.
"Bukan hanya kompak dengan sesama anggota chapter Bandung, tapi kami juga berusaha menyatu dengan HPCI chapter lainnya," tambah Yonatan.(motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR