Oli menjadi salah satu komponen penting di
mesin. Tanpa oli, mesin bisa mengalami kerusakan karena tidak ada pelumasan yang mengakibatkan pergesekan antara komponen internal mesin.
Namun, oli juga bisa merusak mesin jika tidak sesuai dengan spesifikasi mesin.
Kebanyakan mobil saat ini menggunakan oli dengan SAE 10W-30 atau bahkan lebih encer lagi.
Penyesuaian SAE oli dari 20W-50, 10W-40 dan saat ini lebih encer karena teknologi yang terus dikembangkan dari mesin itu sendiri.
Oli encer akan lebih mudah masuk ke berbagai celah yang ada supaya pelumasan bisa lebih maksimal.
"Memilih oli itu sebenarnya sangat gampang. Tinggal ikuti saja spesifikasi dari mobilnya," sebut Dedi Junaedi, Service Manager Honda Megatama, Kalimalang, Jaktim.
Menurutnya, dengan mengikuti spesifikasi yang ada, maka konsumen tak perlu khawatir dengan kondisi mesin mobil.
"Dengan catatan, penggantian juga harus diperhatikan. Maksudnya, jangan terlalu lama melewati batas waktu penggantian," tambah pria ramah ini.
Selain sesuai dengan anjuran dari pabrikan mobil, memilih oli juga sebaiknya meningkat. Seandainya rekomendasi pabrikan mobil menggunakan SAE 10W-40 maka diperbolehkan pakai 10W-30.
"Tidak boleh turun SAE. Sebab oli kental akan susah masuk ke celah mesin. Pelumasan jadi tidak maksimal karena oli tersebut tak bisa mencapai komponen yang harusnya dilumasi," jelasnya.
Reza
Tak kalah pentingnya juga memperhatikan klasifikasi API-nya. Saat ini sudah mencapai SN. Sama seperti SAE, tidak disarankan menurunkan klasifikasi API Service.
Contoh seandainya mobil disarankan memakai oli SAE 10W-40 dengan klasifikasi API SL, namun konsumen ingin mengganti, maka pilihannya sangat banyak.
Sesuai dengan klasifikasi tersebut ada
Eneos Molybdenum dengan harga Rp 55 ribu/liter. Merek lainnya ada
Top1 SMO HP Plus dengan API lebih baik, SM dibanderol Rp 68 ribu.
Atau, seandainya ingin lebih encer bisa pilih Evolution 5W-40 dengan harga Rp 142.900.
"Untuk Evolution baru ada di outlet tertentu saja," sebut Akmeilani, Brand Activation Coordinator PT Topindo Atlas Asia, produsen Top1. Merek lainnya ada Castrol Magnatec dengan API Service SN seharga Rp 78 ribu/liter.
Sementara itu, mengikuti persaingan di mobil, oli juga demikian. Dengan banyaknya beredar mobil diesel common rail juga diikuti oleh produk pelumasnya.
Seperti Top1 yang merilis Evolution Diesel 5W-30 seharga Rp 150 ribu/liter dan SDO HD Plus 10W-30 yang ditawarkan Rp 60 ribu/liter. Sementara Castrol ada GTX Diesel yang dilabel Rp 51 ribu/liternya.
Tak hanya khusus diesel saja, kemajuan teknologi juga membuat beberapa produsen membuat 1 varian oli bisa untuk mesin diesel dan petrol, seperti beberapa varian Shell.
Contoh Shell HX7 yang bisa dipakai untuk mesin diesel direct injection yang dilengkapi turbo dan intercooler. Oli produk Total juga rata-rata bisa dipakai untuk kedua mesin tersebut.
Meski sudah banyak oli beredar, masih banyak konsumen yang menyebut ada oli jelek. Sebenarnya, bukan oli yang jelek, namun oli yang dipakai tersebut tak sesuai dengan teknologi mobil. Berakibat hasil yang tak maksimal. (mobil.otomotifnet.com)
KOMENTAR