![No caption](http://assets.otomotifnet.com/media/embed/20120528_ALTIC_2.jpg)
"Aslinya memang lembut, terlalu mengayun kalau di permukaan jalan tidak rata, jadinya bodi kerap limbung," sebut Ahmad Rolland, pembesut Toyota Altis 2005 perihal gejala yang dialami ini jika berada pada kecepatan di atas 120 km/jam.
"Maklum deh mobil bapak-bapak, baru diisi 3 orang saja sudah langsung ambles," kekeh Indra Begar, pembesut Altis lansiran 2003 yang sudah sejak lama merasakan gejala yang sama ini.
Mereka mengakui langkah memotong beberapa ulir per asli untuk memperkeras bantingan sudah ditempuh, namun hasilnya ternyata masih sama saja.
![No caption](http://assets.otomotifnet.com/media/embed/20120528_ALTIC_3.jpg)
"Kalau pakai Eibach sudah enak, cocok dibanding beberapa merek lain yang sudah dicoba masih dirasa agak keras," saran Rolland, sapaan Ahmad Rolland.
Lanjutnya dengan per aftermarket khusus untuk Altis yang banyak dijual di pasaran ini, ketinggian akan sedikit tereduksi sekitar 2-3 jari dan tingkat kekerasannya dianggap optimal oleh sebagian anggota Altic yang sudah menerapkannya.
Harga per Eibach dijual Rp 2,2 juta per setnya (Gbr.1). Alternatif lain, Ardiansyah menyarankan bisa memakai per mobil sedan Eropa, akan lebih ekonomis karena sepasang harganya hanya di bawah Rp 1 juta (Gbr.2). "Walaupun opsi ini masih trial dan error bergantung kecocokan," ujar Ardiansyah yang membesut Grand New Altis 2010.
Menurutnya, harga sepasangnya dikenakan Rp 150 ribuan. Diakui cukup membantu dibanding pemakaian damper di ulir per. Semoga bermanfaat bagi pemilik Toyota Altis.
Boleh dicoba tuh! (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR