Seperti diakui Prasetya Hardhani dari komunitas CR-V Club Indonesia (CCI) kepada OTOMOTIF. "Umumnya terjadi setelah umur pakai 2-3 tahun. Tidak semua komponen mounting yang bermasalah, hanya yang berukuran paling besar saja yang rentan bermasalah," kata wakil ketua CCI ini.
Pemicu kerusakan engine mounting ini, menurut Sarto Rombe, lantaran beban yang terlalu berat akibat getaran mesin.
"Selain itu, konstruksi besi pegangan bracket mounting hanya disangga oleh karet. Sehingga kalau terus menerima getaran dalam jangka waktu lama, memungkinkan karetnya retak bahkan bisa sobek dan besi pegangannya bisa copot dari karetnya (Gbr.2)," urai service manager bengkel resmi Honda Pondok Pinang, Jl. Ciputat Raya No.80, Jaksel ini.
Engine Mounting All New Honda CR-V, Karet Sobek Bikin Getar
Gejala awal yang mesti diketahui para pemilik CR-V, khususnya varian generasi tahun 2007 hingga sekarang, yaitu getaran mesin yang tidak normal dan terasa cukup keras hingga kabin. Atau dapat dilihat dari bodi karetnya, jika terdapat lelehan oli berarti karet sudah retak.
"Sangat terasa saat kondisi idle (stasioner), bodi seperti bergetar semuanya," ungkap Prasetya. Hal ini pun diamini Sarto, "Kalau getarannya sampai terasa ke kabin, pertanda karet mounting sudah sobek semuanya dan harus segera diganti baru."
Solusi saat mengganti engine mounting dengan yang baru, sebaiknya pakai komponen orisinal agar kekuatannya bisa tahan lama. Harga suku cadang slow moving ini berkisar Rp 2,5 jutaan untuk karet mounting ukuran paling besar (Gbr.3).
Sedangkan proses yang diperlukan untuk bongkar-pasang pegangan blok mesin ini, membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam (Gbr.4).
KOMENTAR