Perlu diketahui bahwa indikasi kebocoran freon dapat ditengarai dari beberapa gejala abnormal. "Seperti hawa kurang dingin meski level suhu sudah disetel pada posisi paling rendah, atau AC terasa tetap kurang dingin meski baru diisi freon baru," jelas Alfons.S Sales manager PT Foerch Indonesia selaku distributor resmi refrigerant leak detector (detektor kebocoran freon) Foerch di Tanah Air.
Untuk memastikan titik mana saja yang menjadi sumber kebocoran, perlu menggunakan alat pendeteksi yang mumpuni. Pengecekan juga perlu dilakukan di luar dan dalam kabin, agar semua bagian pada sistem pendinginan yang bermasalah tak terlewatkan dari pantauan.
Alat tes pertama diistilahkan dengan sebutan UV detector (Gbr.1), yang digunakan untuk mengecek kebocoran di semua saluran sistem AC pada kompartemen mesin, mengandalkan cairan serta lampu ultraviolet.
Caranya, lanjut Alfons, cairan UV berwarna serupa dengan radiator coolant ini mesti dimasukkan terlebih dulu pakai slang yang sudah tersedia, ke dalam pipa low pressure AC di mesin.
Kemudian hidupkan AC dengan menyetel putaran blower cukup di level terendah (1). Gunakan lampu UV untuk merunut semua pipa saluran freon (Gbr.2). Cahaya lampu berwarna violet ini akan memudahkan mata Anda ketika terdapat kebocoran, yang ditunjukkan dengan pendaran warna kuning keemasan dari cairan UV yang keluar akibat terdapat lubang/kebocoran pada slang atau sambungan pipa.
Pengecekan kebocoran freon pada interior bisa gunakan cara sederhana, pakai slang indikator untuk menggantikan pipa pembuangan air AC di kabin. Setelah terpasang pada lubang pembuangannya, hidupkan AC dengan cara yang sama seperti di atas. "Ujung slang indikator didekatkan pakai api korek gas. Kalau warna apinya berubah dari kuning menjadi hijau kebiruan, itu artinya freon bocor," yakin Alfons. (mobil.otomotifnet.com)
PT Foerch Indonesia 021-58900135
Editor | : | billy |
KOMENTAR