Jakarta - Ketika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi berhasil menertibkan pedagang kaki lima di jalan KH Mas Mansyur dan Jl. Kebon Jati, lalu lintas jadi lancar.
Sebelumnya, mobil dari arah Karet Tengsin yang hendak ke pasar Tanah Abang harus merayap.
Begitu juga dari stasiun KA Tanah Abang hendak ke jln. KH Mas Mansyur tak bisa melaju dengan kecepatan di atas 10 kpj pada jam sibuk, pagi sampai siang.
Memang, kendaraan dari karet menuju Harmoni cukup lancar yang melewati underpass. Sebaliknya, dari Harmoni bablas ke Kota Casablanca juga tidak pamer (padat merayap). Tapi, pemandangan macet tetap menghiasi pusat grosir bahan pakaian dan pakaian jadi itu.
Terutama di bawah jembatan penghubung pasar Blok A dan Blok B. Penyebab kemacetan bukan ulah pedagang liar, melainkan angkot-angkot pada ngetem (mangkal). Kemacetan kian parah saat jam bubar pasar mulai pukul 16.00. Selain angkot, juga keluar masuknya kendaraan dari Blok A dan B.
Korbannya, kendaraan dari Jl. Kebon Jati hendak ke Harmoni dan dari Jl. KH. Wahid Hasyim mengarah ke Kota Casablanca atau putar balik ke Harmoni.
"Sebenarnya, angkot yang ngetem sudah sejak lama. Tapi, semenjak PKL tidak ada, angkot ngetem kian merajalela," jelas Heru, petugas lapangan dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Bagaimana ini, Pak Jokowi? (Mobil.Otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR