Pertama, optimalisasi efisiensi mesin konvensional. Jika sebelumnya Toyota hanya mengandalkan mesin Atkinson Cycle yang eksklusif hanya terdapat pada model-model hybrid, gebrakan berikutnya adalah memperkenalkan mesin 2.000 cc seri AR yang dilengkapi turbo. Akan diluncurkan dua tahun mendatang. Selain itu akan meluncurkan mesin diesel 1.400 cc berteknologi i-ART (Intelligent Accuracy Refinement Technologi) yang akan lolos regulasi emisi Euro6 nan super-ketat.
Kedua adalah lebih memasyarakatkan hybrid, meng-hybrid-kan masyarakat. Tampilnya Toyota Prius C di IIMS, Toyota Motor Corporation juga mengumumkan kehadiran 21 model hybrid hingga tahun 2015 mendatang. Salah satu gosip yang beredar adalah keberadaan Corolla Hybrid tahun depan. Saat ini, line-up hyrid Toyota telah tersebar di berbagai kelas. Ada Prius C dan Yaris Hybrid (Eropa) di segmen compact, keluarga Prius, Camry, Crown dan SAI untuk segmen sedan, Prius dan Estima di MPV, serta Highlander untuk SUV.
Langkah ke tiga, memperkenalkan EV produksi massal. Bintang dari Toyota Environment Forum adalah mobil listrik eQ yang akan mulai dijual di Jepang secara terbatas pada Desember mendatang. Berbasis city car iQ yang pernah tampil di IIMS beberapa tahun silam, eQ hadir dengan sejumlah keunggulan yang tidak dimiliki rival-rivalnya.
Ke empat, memasuki era fuel-cell. Mengandalkan bahan bakar hidrogen yang dipadu oksigen untuk menghasilkan arus listrik, satu-satunya ‘gas buang’ mobil fuel-cell (FC) adalah berupa air yang dapat diminum.
Masalahnya, biaya produksi fuel-cell masih sangat mahal. Namun, Toyota yakin Mobil FC harus segera meluncur dalam tempo tiga tahun mendatang. Pada slide presentasi yang dibacakan Takeshi Uchiyamada, Vice Chairman of the Board TMC menunjukkan gambar konsep FCV-R yang tampil di Tokyo Motor Show tahun silam. Diumumkan pula FCV versi produksi akan dijual dengan harga terjangkau. Targetnya, belasan ribu FCV akan mengisi garasi konsumen pada 2020 mendatang.
Editor | : | billy |
KOMENTAR