Menurut Gigi Dall’Igna, general manager Ducati Corse, kepindahan Ducati ke Open Class terutama mempertimbangkan regulasi engine freeze alias pembekuan mesin pada Factory Class. Maksudnya, tidak boleh ada pengembangan selama musim kompetisi berlangsung.
“Satu alasan penting adalah kebebasan yang kami punya dengan pindah ke Open. Inilah yang dibutuhkan Ducati untuk mengembangkan motor pada 2014,” ujar Dall’Igna
Dengan statistik data di Sepang, Dovizioso bisa mencetak waktu ketiga tercepat setelah Valentino Rossi dan Dani Pedrosa. Dari data tes Ducati, Dovizioso melakukan satu putaran hanya sepersepuluh detik lebih lambat dengan motor Open Class.
Crutchlow pun menyebut bisa mencetak waktu yang mirip dengan motor Factory. Namun, tidak ada rider Ducati yang menggunakan ban belakang dengan kompon lebih soft yang hanya tersedia di Open Class. Memang belum terbukti apakah ban kompon lebih soft itu bisa bertahan sepanjang satu balapan? Namun bisa jadi penolong Ducati merebut pole position.
Memang banyak poin pada regulasi baru yang memberi keuntungan maupun kerugian pada Open Class. Seperti penggunaan ECU dengan software standar, apakah mampu dikompensasi dengan jumlah bahan bakar lebih banyak.
“Sangat sulit bicara (mengenai besarnya kerugian dengan software standar) karena kami menghabiskan waktu untuk tes dan pengembangan motor. Pastinya, setting tidak sempurna dan kami harus bekerja untuk itu dan saya pikir kami bisa menemukan keseimbangan yang baik antara keuntungan dan kerugian pada Open Class,” lanjutnya.
“Saya pikir mereka (Honda dan Yamaha) bisa mengerti dan kami tidak mau menciptakan masalah dengan orang lain. Kami butuh untuk pengembangan motor. Hanya itu saja,” tegasnya. (otosport.co.id)
baca selanjutnya ... (bagian-2) >>
| Editor | : |
KOMENTAR