Secara otomatis posisi Ogier yang hanya berselisih 7 detik dari Loeb di SS 13, langsung diambil alih oleh Ogier dengan selisih 1 menit lebih. Pasalnya dengan kebocoran ban tersebut, Loeb harus balapan dengan run flat tire (mengandalkan kondisi ban yang bocor) namun masih bisa digunakan.
“Setelah 8 kemenangan yang saya raih di WRC Jerman, tentunya saya tidak senang dengan podium kedua yang saya raih saat ini. Namun saya sudah mengatakannya pada beberapa tahun terakhir bahwa dominasi saya di seri Jerman akan berakhir suatu saat nanti, dan akhirnya itu terjadi saat ini. Kami memang kurang beruntun, tapi itulah yang namanya balapan,” ungkap Loeb.
Tapi kendati tidak meriah kemenangan di podium utama, Loeb masih sangat mendominasi jalannya rally di Jerman khususnya di trek aspal. Pasalnya dari 19 SS yang tersaji di Jerman, 9 SS mampu dimenangi oleh Loeb. Sementara Ogier hanya memenangi 6 SS. Bukan hanya itu konsistensi Loeb tampil di urutan 3 besar di sepanjang berlangsungnya seri Jerman, juga menjadi bukti bahwa ia masih jadi ‘Man to Beat’ di trek aspal.
Hmm, akhirnya kenangan indah di seri Jerman berakhirnya juga dengan cukup menyedihkan. Dewi Fortuna kembali membuktikan bahwa konsistensi tanpa keberuntungan tetap saja tidak berbuah kemenangan. (otosport.co.id)
| Editor | : | billy |
KOMENTAR