Teknologi ini terdengar ketinggalan bila dibandingkan dengan Honda CBR 250R yang meski cuma satu silinder tapi sudah DOHC 4 klep. Atau Kawasaki Ninja 250 yang sama-sama dua silinder tapi sudah DOHC dan menggunakan 4 klep di masing-masing silindernya atau artinya punya 8 klep, 4 klep hisap dan 4 klep buang.
Ditanya tentang hal ini, pihak Suzuki langsung menjelaskan alasannya. "SOHC diterapkan karena target model ini adalah untuk turing. Tenaga putaran bawah dan menengah lebih penting," buka Yozo Kamia, Model Project Leader Motorcycle Engine Dept Suzuki Motor Corporation, Jepang.
Menurutnya mesin DOHC memiliki banyak mekanikal lost di putaran mesin rendah dan menengah. "Dan kalau mtor ini dibuat DOHC, ukuran dan bobotnya akan lebih besar," jelas pria berkaca mata ini. Wah, saat ini saja bobot 182 kg Suzuki Inazuma sudah jadi yang paling berat di kelas 250cc, jangan tambah berat lagi dong hehee..
"Intinya, tujuan dari dipilihnya teknologi ini adalah untuk kenyaman dan kemudahan berkendara jarak jauh maupun dekat," ungkap Yozo Kamia sambil menjelaskan kalau dipilihnya SOHC tidak ada hubungannya dengan usaha mereduksi biaya produksi.
Mesin yang kini digunakan Suzuki Inazuma memiliki dua silinder berkapasitas ruang bakar 248 cc SOHC dengan fuel injection. Karakternya over stroke dengan langkah 55,2 mm dan diameter piston 53,3 mm.
Mesin ini diklaim sanggup memuntahkan tenaga hingga 24 PS di 8.500 rpm. Torsinya mencapai 22 Nm di 6.500 rpm. Transmisinya 6 speed dan sudah memiliki pendingin ruang bakar dengan radiator. (motorplus-online.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR