Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Skywave Pakai Pelek Gambot, Biar Tetap Stabil Bisa Aplikasi Arm Suspensi

Editor - Rabu, 27 Januari 2010 | 07:48 WIB
No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Membengkaknya ban belakang pada ubahan lowrider, membuat konstruksi rancang bangun berubah total. Efeknya, bikin skutik terasa berat atau bahkan gak stabil saat diajak bermanuver.

Paling terasa di Suzuki Skywave yang menganut dual shock. “Biasanya kalau sudah aplikasi pelek lebar, bagian arm suspensi (AS) dan sok belakang sebelah kanan dirumahkan karena gak bisa dipasang,” urai Donny Permana dari rumah modifikasi Hantu Laut.

Lebih lanjut Donny menerangkan, kalau sudah begitu efeknya rebound sok yang tinggal sendiri itu jadi kelewat empuk. “Selain itu, handling Skyvie (Skywave) jadi gak balance lantaran memang gak dirancang bersok tunggal,” tambahnya.

Punya solusi? Yups! Pasang aja AS custom khusus buat pelek gambot di Skywave. Dengan mengaplikasi AS itu, dijamin kestabilannya terjaga atau minimal medekati standar, jadi tetap nyaman dipakai harian. Mau ikutan pasang? Tenang, Donny mau membeberkan rancang bangun AS buatannya. Simak ya!

No caption
No credit
No caption

Gbr 1
No caption
No credit
No caption

Gbr 2
No caption
No credit
No caption

Gbr 3
No caption
No credit
No caption

Gbr 4

Hal pertama yang harus diperhatikan yakni bagian hub teromol belakang harus mengandalkan bawaan standar. Hal itu agar as roda belakang tetap nongol keluar sebagai pegangan arm suspensi layaknya konstruksi standar (gbr.1).

Masalah bahan, Donny mengandalkan pipa besi ukuran ¾ inci sepanjang kurang lebih 5 meter. Oke langkah awal, bentuk pipa tersebut menyerupai huruf U. Jarak antara kepala pipa menyesuaikan jarak antara kedua lubang baut AS yang tertanam di mesin (gbr.2).

Oh ya, panjang pipa tergantung undur-undur yang dipakai. Mudahnya, ukur jarak dari lubang baut AS di mesin sampai ke as roda belakang. Sampai sini, bagian pipa terdekat ban diberi cekungan agar tak mentok ke bibir ban belakang (gbr.3) dan bagian ujungnya dilubangi agar AS bisa diikat baut 12 ke blok mesin.

Lanjut, bikin tahanan AS ke as roda belakang yang dibentuk huruf L sebanyak dua buah yang nantinya dipasang vertikal, atas bawah (gbr.4) dan dilas ke bagian AS. Lebar besi L itu masing-masing mengikuti lebar offset pelek dari bagian palang ke bibir pelek. Kalau lebar bibir 7 inci, berarti lebar besi L juga 7 inci.

No caption
No credit
No caption

Gbr 5

Gbr 6

Nah kalau sudah, bagian kedua ujung pipa L yang bersentuhan dengan pelek belakang disambung pelat besi setebal 13 mm. Bagian tengah yang sejajar as roda harus dilubangi untuk dudukan bearing as roda belakang (gbr.5) dengan diameter lubang 29 mm.

Terakhir, tinggal bikin dudukan sokbreker belakang pakai pelat besi setebal 14 mm yang dilas ke bagian AS (gbr.6). Posisinya harus sejajar sok sebelah.

“Cara hitungnya, ukur aja dari as undur-undur ke anting sok di CVT,” tutup Donny yang juga bilang kalau mau terima beres, cukup rogoh kocek antara Rp 600 ribu-1,5 juta.

Hantu Laut: 0818-181078

Penulis/Foto: Atenx / Atenk

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa