Perhatikan ukuran lampu. Terlalu besar atau kecil watt dan voltasenya berakibat nyala tidak normal |
OTOMOTIFNET - Semua lampu di motor bisa jadi indikator kesehatan komponen kelistrikan. Dari terang-redupnya, atau cepat-lambatnya kedipan lampu bisa dibaca problem yang mendera part elektrik di motor. “Baiknya kita tahu kondisi standar komponen elektrik motor. Jika tidak, bisa lihat dari performa lampu-lampunya,” jelas Handy Hariko, Deputi Technical Service, PT Astra Honda Motor (AHM).
Kesehatan komponen kelistrikan yang bisa dilihat dari nyala lampu adalah aki dan flasher. Yuk, mendiagnosa! Pertama, jika lampu utama jadi lebih terang dari standar saat digeber. “Ini tandanya, setrum dari aki tidak tertahan. Sebab, saat digeber, arus listrik dari sepul bertambah. Kalau akinya rusak, tak bisa menahan arus lagi. Makanya lampu jadi makin terang,” jelas Handy.
Kedipan lampu menjelaskan kondisi aki dan flasher |
Trus…, kalo lampu utama malah redup saat digeber dan jadi terang saat mengerem kenapa, dong? Eh, itu menurut Handy masalahnya sama. Yaitu, aki juga udah gak bagus. Daya tampung baterai udah gak kuat. “Kalau di motor yang ada elektrik starternya, kondisi aki yang lemah juga bisa ketahuan saat kita menstart motor. Biasanya tidak mau hidup jika distart pakai elektrik starter,” urai pria murah senyum itu.
Masih problem di aki, kekuatan baterai juga bisa diketahui saat mengoperasikan sein. Tandanya sein masih mau berkedip. “Tapi, rentang waktu kedipannya, atau jarak dari lampu menyala, lalu mati, dan menyala lagi, jadi jauh,” papar Handy yang berambut kelimis itu.
Lain lagi ceritanya jika sein melotot terus alias nggak mau kedip. Yang ini problemnya bukan lagi pada aki. Handy menunjuk permasalahan ada pada flasher, atau regulator sein. “Flasher gunanya memutus dan menyambung arus.
Makanya sein kedip-kedip. Kalau rusak, sein bisa tidak nyala atau malah nyala terus. Memastikannya, cari flasher. Lalu dengar, kalau tidak ada suara tik…, tik…, tik…, waktu sein dioperasikan, berarti rusak,” jelasnya. Awas…, bukan suara tik…, tik…, tik…, yang datang dari genteng lho! Kalau ini tandanya hujan.
Watt Atau Volt Tidak Standar
Meski komponen kelistrikan baik, lampu juga bisa tidak normal. Itu terjadi jika ukuran kuat arus (watt) atau tegangan (volt) lampu terlalu kecil atau besar dibanding standar. “Tandanya, nyala lampu juga jadi lebih terang atau lebih redup,” tunjuk Handy.
Sebagai contoh, jika lampu depan diganti watt lebih besar, maka kebutuhan arus juga jadi lebih besar. Jika aki tidak bisa mensuplai, maka lampu jadi redup. Sebaliknya, kalau lampu diganti watt lebih kecil, asupan arus jadi terlalu besar. Makanya lampu jadi lebih terang.
Kasus sama juga terjadi pada lampu dengan tegangan lebih besar. “Pokoknya kalau mau ganti lampu dengan kuat arus atau tegangan lebih besar harus dibantu alat atau regulator tambahan,” tegas Handy.
Penulis/Foto: Aries/GT
Editor | : | Editor |
KOMENTAR