Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Deteksi Belt CVT Palsu

Editor - Selasa, 11 November 2008 | 09:44 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

gbr.1
No caption
No credit
No caption

gbr.2

gbr.3

OTOMOTIFNET - Skubeker kayaknya perlu belajar dari pengalaman Iwan Ceper, penunggang Yamaha Nouvo-Z. Saking percaya info dari kawan soal kehebatan produk V-belt aftermarket, di langsung main pakai aja. Eh, di tengah perjalanan akselarasi skubek tidak normal dan terasa berat.

"Begitu grip gas dipelintir, skubek mau jalan tapi putaran roda belakang berat dirasa. Padahal putaran mesin normal dan di rumah CVT tidak terdengar ada suara ganjil. Bikin bingung,” kenang warga Tanah Abang, Jakarta Pusat .

enasaran akan hal itu, Iwan lantas bongkar rumah CVT skubek miliknya. Penyebab utama tarikan awal berat, akibat v-belt variasi yang baru dibeli hancur lebur (gbr.1). Tampak lapisan luar (atas) belt terjepit dan karetnya rontok.

Ada indikasi sabuk penghubung puli primer dan sekunder merupakan barang imitasi. Sengaja menggunakan nama besar salah satu merek v-belt variasi. Tapi bisa juga komponen itu sudah lewat batas aman pemakaian atawa expired, sehingga kualitasnya sudah menurun.

Doran Satria mekanik C-Dov-DR.Tech di Jl. Kahfi I, Kp. Setu, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, berpendapat. Katanya v-belt yang dibeli Iwan merupakan produk imitasi. Terutama saat membandingkan dengan bentuk part asli keluaran pabrik. Kualitasanya sangat jauh berbeda.

“Yang asli, anyaman tali v-belt sudah terlihat dari lapisan paling atas dan lebih jelas lagi dari samping, yang merupakan bagian terkeras (gbr.2). Sehingga belt aman meski ditekan puli berulang-ulang. Sementara belt yang dibeli Iwan tidak tampak ada anyaman tali,” jelas mekanik yang juga pembalap skubek itu.

Dipertegas Jesi Liga Siswanto alias Coki, bos JP Racing. Katanya sambungan antara karet atas, anyaman tali dan kain pelapis tidak homogen ketika porses peleburan saat dicetak (gbr.3). “Sehingga salah satu bagian terlepas akibat tidak tahan jepitan puli.

Akibatnya karet bagian luar yang mestinya lebih kuat pun jadi terjepit dan menyebabkan akselarasinya berat. Seperti kasus di skubek Iwan,” imbuh Warga Bintaro, Jakarta Selatan itu. Lantas saran mereka, kalau mau beli belt lihat dulu ciri fisiknya. Atau kalau mau aman, beli produk asli atau variasi berkualitas.

Penulis: KR15

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa