Teknik Cyro mucul di 2011 |
Yang tak perlu diragukan soal material pendukung balap. Justru mereka yang risetnya tidak pernah kendur. Gigi rasio misalnya, pedepokan Nanang Gunawan terus memperbaiki gigi-gigi lu, eh, rasio paling tahan. “Setiap tahun pasti ada keluhan. Keluhan ini yang terus diperbaiki. Itu namanya riset,” sebut Nanang yang bermarkas di Cawang, Jakarta Timur itu.
Belum lagi, piston yang punya spekifikasi tersendiri. Hanya di Indonesia, perusahaan piston yang langsung menyesuaikan, bak rumah modifikasi kompetisi di luar negeri. “Piston high dome yang kata orang jenong itu, bukti perubahan pendukung balap mengikuti teknologi,” tutur Agus Salim dari FIM Piston yang dimaksud.
Coba kenang masa lalu balap motor Indonesia. Semua harus beli dari luar negeri. Kini, rasio, piston sampai pengapian tersedia di Indonesia. Ban juga deh. Apalagi cerita knalpot. Pengrajin pinggir jalan juga bisa bikin yang racing. Yang penting suaranya gede bikin brisik, itu sudah racing. Jangan lupa juga penampilan.
Nah, belum lama diungkit MOTOR Plus teknologi Cryo atau Cryo-tech. Ini menggeser teknik kuno getok dan pres pasang sitting klep. Teknologi yang pertama dikenalkan ke pasar senggol oleh Tomy Huang.
Hasilnya, pemasangan sitting klep sangat rapat. Tidak ada kebocoran kompresi. “Power yang dihasilkan mesin tidak ngedrop pada suhu tinggi,” komentar Rawal Lasut, bos Honda Daya NHK Racing Team yang menggunakannya.
Mau dengar cerita lain? Nah, gosip yang sudah jadi rahasia umum, baik Honda maupun Kawasaki sudah 'mencuri' habis teknologi sasis Yamaha Jupiter. Minimal ini sudah diterapkan untuk motor balap mereka.
Malah Handy Hariko, Manajer Service dari PT Astra Honda Motor dari dulu mengaku sudah meriset sasis Jupiter. "Tidak semuanya dijiplak. Harus disesuaikan dengan mesin Honda, dong. Dan bukan tidak mungkin sasis ini nantinya dipakai untuk motor produksi massal," bilangnya.
Aaaa... (motorplus.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR