Jakarta - Hiii lampu rem Toyota Avanza ada kecenderungan lebih sering mati di sebelah kanan. Kebetulan apa bukan? Pastinya misteri bohlam mati ini kerap dialami Avanza berusia di atas 5 tahun.
“Mesti dilihat service record dan kondisi rumah lampu itu sendiri,” jelas Novianto, kepala bengkel Tunas Toyota Cawang, Jaktim. Besutan berjam terbang tinggi, lazim mengalami oksidasi pada bagian metal (logam), termasuk rumah lampu dan kabel.
Resistansi dan Oksidasi
Belum lagi kalau ada penambahan lampu rem alias third brake lamp non ori. Pemasangan asal-asalan bisa menjadi penyebab bohlam rem utama berumur pendek.
Proses oksidasi akibat menempelnya kotoran seperti debu atau air ini, sangat memungkinkan kabel bodi alias kabel massa memiliki resistansi tinggi. “Bahasa sehari-harinya, kurang massa,” terang Novi lagi.
Lakukan prosedur pengecekan ala bengkel resmi. Buka cover rumah lampu rem yang terletak di sebelah dalam (Gbr.1) yang dilanjut bohlam lampu rem. Nanti akan terlihat bohlam dua filamen (bohlam kaki dua). Lihat apakah bohlam mulai menghitam (gosong). Sekaligus periksa angka yang tertera di bohlam. Anjuran pabrik 23 dan 8 Watt (Gbr.2).
Bila tak sama, berarti pemilik mobil pernah mengganti sendiri tanpa mengikuti spesifikasi pabrik. “Hal ini membuat umur bohlam jadi pendek,” jelas Novi lagi. Sebaliknya bila bohlam merek Koito ini masih sesuai spek pabrik, periksa rumahnya.
Fitting kaki dua tempat menempel bohlam harus prima. Kalau ada indikasi gosong atau meleleh, menyebabkan resistansi cukup tinggi sehingga filamen bohlam cepat putus (Gbr.3). Pastikan pula kabel-kabel dan sambungan timah tak ada yang lepas atau kendur.
Setelah itu, bisa cek tegangan yang melewati setiap soket dengan AVO-Meter (Gbr.4). Bila kurang dari 12 volt berarti ada masalah pada distribusi listrik. Sebaliknya bila voltase di atas 13 volt, berarti ada kelainan karena oversuplay setrum ke bohlam bisa membuat filamen cepat putus.
“Kalau sudah begini konsultasikan ke bengkel resmi,” wanti Usman Adhie selaku service manager Tunas Toyota Jakarta dan Jawa Barat ini. Namanya juga lampu sudah berumur! (mobil.otomotifnet.com)
“Mesti dilihat service record dan kondisi rumah lampu itu sendiri,” jelas Novianto, kepala bengkel Tunas Toyota Cawang, Jaktim. Besutan berjam terbang tinggi, lazim mengalami oksidasi pada bagian metal (logam), termasuk rumah lampu dan kabel.
Resistansi dan Oksidasi
Belum lagi kalau ada penambahan lampu rem alias third brake lamp non ori. Pemasangan asal-asalan bisa menjadi penyebab bohlam rem utama berumur pendek.
Lakukan prosedur pengecekan ala bengkel resmi. Buka cover rumah lampu rem yang terletak di sebelah dalam (Gbr.1) yang dilanjut bohlam lampu rem. Nanti akan terlihat bohlam dua filamen (bohlam kaki dua). Lihat apakah bohlam mulai menghitam (gosong). Sekaligus periksa angka yang tertera di bohlam. Anjuran pabrik 23 dan 8 Watt (Gbr.2).
Bila tak sama, berarti pemilik mobil pernah mengganti sendiri tanpa mengikuti spesifikasi pabrik. “Hal ini membuat umur bohlam jadi pendek,” jelas Novi lagi. Sebaliknya bila bohlam merek Koito ini masih sesuai spek pabrik, periksa rumahnya.
Fitting kaki dua tempat menempel bohlam harus prima. Kalau ada indikasi gosong atau meleleh, menyebabkan resistansi cukup tinggi sehingga filamen bohlam cepat putus (Gbr.3). Pastikan pula kabel-kabel dan sambungan timah tak ada yang lepas atau kendur.
Setelah itu, bisa cek tegangan yang melewati setiap soket dengan AVO-Meter (Gbr.4). Bila kurang dari 12 volt berarti ada masalah pada distribusi listrik. Sebaliknya bila voltase di atas 13 volt, berarti ada kelainan karena oversuplay setrum ke bohlam bisa membuat filamen cepat putus.
“Kalau sudah begini konsultasikan ke bengkel resmi,” wanti Usman Adhie selaku service manager Tunas Toyota Jakarta dan Jawa Barat ini. Namanya juga lampu sudah berumur! (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR