OTOMOTIFNET - Medium MPV (Multi Purpose Vehicle) keluaran Honda yang sudah wara-wiri sejak 2001 hingga 2005 ini, diam-diam memiliki banyak peminat. Rentang harga second hand mulai dari Rp 125 jutaan (2001) hingga Rp 160 jutaan (2005). MPV dengan bagasi luas sekaligus kabin 7 penumpang ini, memiliki 2 pilihan mesin yakni 1.700 cc dan 2.000 cc.
Honda Stream yang didesain sebagai urban transportation jelas memiliki banyak fungsi selain kenyamanan dan mesin efisien namun bertenaga khas Honda.
Hanya saja, perlu diketahui juga, medium MPV yang penuh dengan fitur bak mobil built-up ini ternyata cukup menyedot kocek bila sudah bermasalah. Beberapa bagian mobil yang cukup mencekik leher bisa di-break down sebagai guidance ketika berniat meminangnya. Sekaligus pengetahuan tambahan bagi pemilik, agar lebih telaten melakukan perawatan.
SOKBREKER
Peredam kejut merupakan hal penting dalam menjaga kenyamanan Honda Stream. Jadi, tak heran bila pabrikan tak mau tanggung-tanggung dalam menyediakan parts yang satu ini.
Bila pada umumnya komponen sokbreker bisa dibeli secara ketengan, suspensi Honda Stream dipaket sebagai assembly kit.
Terdiri dari sokbreker, per keong, mounting support atas serta karet as sokbreker. Semuanya dibanderol Rp 1,7 juta belum termasuk PPn dan ongkos pasang.
LAHER RODA
Dilihat sepintas, sosok laher alias bearing roda Stream memiliki dimensi di atas rata-rata. Melihat ukurannya, laher roda Honda Stream tergolong besar.
Tak heran bila kekuatan bantalan untuk as roda depan ini bisa diandalkan untuk menempuh beragam kondisi jalan. Namun, namanya komponen bergesek, pasti ada usia pakainya.
Harganya Rp 600 ribu untuk roda depan dan Rp 1,724 juta untuk bagian belakang. Jangan keburu senang karena harga ini baru untuk sebuah laher dan belum ditambah PPn.
KARET BOOT AS RODA
Meski hanya sebuah karet, tetapi memiliki fungsi penting untuk menjaga pelumasan joint as roda. Terdiri dari 4 buah karet boot (2 buah karet luar dan 2 buah lagi untuk karet boot bagian dalam).
Perbuahnya dibanderol Rp 132 ribu (karet boot luar) dan Rp 143 ribu (bagian dalam) dan masing-masing dikalikan 2. Harap diingat ini hanya untuk karet boot, bila belanja assembly kit bisa mencapai Rp 800 ribuan perbuah.
KAMPAS REM
Merupakan salah satu komponen yang tergolong mahal. Namun, jika melongok fungsinya sebagai perangkat deselerasi, harga jelas bukan menjadi ukuran.
Sebagai pembanding, kampas rem depan orisinal dibanderol Rp 842 ribu untuk sepasang rem depan dan Rp 388 ribu untuk rem belakang.
“Ini belum termasuk PPn dan biaya pemasangan di bengkel resmi,” tutur Sofyan dari bagian spare parts Honda Kebon Jeruk
LINK STABILIZER
Komponen penting pada bagian kaki depan yang merupakan penghubung antara bagian kemudi dan roda. Link stabilizer yang berbentuk seperti tie-rod end kuntet dibanderol Rp 264 ribu per buah.
Pemakaian pada Honda Stream sebanyak 2 buah. Sementara karet batang stabilizer dihargai Rp 40 ribu dan menggunakan 2 buah karet.
BELT
Orang dulu menyebutnya sebagai tali kipas. Namun kini tak lagi untuk memutar kipas. Belt juga digunakan untuk memutar puli alternator dan kompresor AC.
Harganya hanya Rp 45 ribu. Tetapi kalau bicara timing belt harga bisa berkali lipat. Timing belt orisinal mencapai Rp 245 ribu, sementara laher tensioner dibanderol Rp 470 ribu.
Honda Stream yang didesain sebagai urban transportation jelas memiliki banyak fungsi selain kenyamanan dan mesin efisien namun bertenaga khas Honda.
Hanya saja, perlu diketahui juga, medium MPV yang penuh dengan fitur bak mobil built-up ini ternyata cukup menyedot kocek bila sudah bermasalah. Beberapa bagian mobil yang cukup mencekik leher bisa di-break down sebagai guidance ketika berniat meminangnya. Sekaligus pengetahuan tambahan bagi pemilik, agar lebih telaten melakukan perawatan.
SOKBREKER
Peredam kejut merupakan hal penting dalam menjaga kenyamanan Honda Stream. Jadi, tak heran bila pabrikan tak mau tanggung-tanggung dalam menyediakan parts yang satu ini.
Bila pada umumnya komponen sokbreker bisa dibeli secara ketengan, suspensi Honda Stream dipaket sebagai assembly kit.
Terdiri dari sokbreker, per keong, mounting support atas serta karet as sokbreker. Semuanya dibanderol Rp 1,7 juta belum termasuk PPn dan ongkos pasang.
LAHER RODA
Dilihat sepintas, sosok laher alias bearing roda Stream memiliki dimensi di atas rata-rata. Melihat ukurannya, laher roda Honda Stream tergolong besar.
Tak heran bila kekuatan bantalan untuk as roda depan ini bisa diandalkan untuk menempuh beragam kondisi jalan. Namun, namanya komponen bergesek, pasti ada usia pakainya.
Harganya Rp 600 ribu untuk roda depan dan Rp 1,724 juta untuk bagian belakang. Jangan keburu senang karena harga ini baru untuk sebuah laher dan belum ditambah PPn.
KARET BOOT AS RODA
Meski hanya sebuah karet, tetapi memiliki fungsi penting untuk menjaga pelumasan joint as roda. Terdiri dari 4 buah karet boot (2 buah karet luar dan 2 buah lagi untuk karet boot bagian dalam).
Perbuahnya dibanderol Rp 132 ribu (karet boot luar) dan Rp 143 ribu (bagian dalam) dan masing-masing dikalikan 2. Harap diingat ini hanya untuk karet boot, bila belanja assembly kit bisa mencapai Rp 800 ribuan perbuah.
KAMPAS REM
Merupakan salah satu komponen yang tergolong mahal. Namun, jika melongok fungsinya sebagai perangkat deselerasi, harga jelas bukan menjadi ukuran.
Sebagai pembanding, kampas rem depan orisinal dibanderol Rp 842 ribu untuk sepasang rem depan dan Rp 388 ribu untuk rem belakang.
“Ini belum termasuk PPn dan biaya pemasangan di bengkel resmi,” tutur Sofyan dari bagian spare parts Honda Kebon Jeruk
LINK STABILIZER
Komponen penting pada bagian kaki depan yang merupakan penghubung antara bagian kemudi dan roda. Link stabilizer yang berbentuk seperti tie-rod end kuntet dibanderol Rp 264 ribu per buah.
Pemakaian pada Honda Stream sebanyak 2 buah. Sementara karet batang stabilizer dihargai Rp 40 ribu dan menggunakan 2 buah karet.
BELT
Orang dulu menyebutnya sebagai tali kipas. Namun kini tak lagi untuk memutar kipas. Belt juga digunakan untuk memutar puli alternator dan kompresor AC.
Harganya hanya Rp 45 ribu. Tetapi kalau bicara timing belt harga bisa berkali lipat. Timing belt orisinal mencapai Rp 245 ribu, sementara laher tensioner dibanderol Rp 470 ribu.
Data Teknis |
Tipe Mesin : 4 silinder segaris, VTEC, DOHC 16 katup |
Sistem bahan bakar : PGM-FI (Programmable Fuel Injection) |
Isi Silinder : 1.688 cc |
Diamater x Langkah : 75.0 x 94.4 mm |
Kompresi : 9.5 :1 |
Tenaga Maksimum : 130 dk/6.300 rpm |
Torsi Maksimum : 158 Nm/4.800 rpm |
Dimensi |
Panjang : 4.550 mm |
Lebar : 1.695 mm |
Tinggi : 1.590 mm |
Sumbu roda : 2.720 mm |
Radius Putar : 5.5 m |
Ukuran ban : 195/65-R15 |
Kapasitas tangki : 55 liter |
Akselerasi |
0-600 km/jam : 5.71 detik |
0-100 km/jam : 15.02 detik |
60-80 km/jam : 4.76 detik |
80-100 km/jam : 5.33 detik |
0-402 m : 20.27 detik |
Jarak Pengereman |
100-0 km/jam : 43 menit 3.24 detik |
60-0 km/jam : 19 menit 2.17 detik |
Editor | : | billy |
KOMENTAR