Otomotifnet.com - Tol Cipularang, khususnya di sepanjang Km 90 - 100 dikenal sebagai salah satu ruas jalan paling rawan kecelakaan di ruas tol tersebut.
Oleh karenanya, banyak masyarakat mengaitkannya dengan hal-hal mistis. Salah satunya, anggapan tol Cipularang angker, lantaran tak sedikit kecelakaan fatal terjadi ruas KM 90-100 tersebut.
AKBP (Purnawirawan) Budiyanto, seorang mantan polisi yang kini dikenal sebagai Pemerhati Transportasi dan Hukum, ungkap pembawa maut di Km 90 hingga Km 100 tol Cipularang.
Yaitu faktor-faktor seperti kontur jalan menurun, jalan licin, serta minimnya tanda peringatan turut menjadikan Tol Cipularang rentan terhadap kecelakaan maut.
“Kontur jalan yang menurun dan jalan licin, akan menambah kerawanan tersendiri yang berpotensi terhadap kejadian kecelakaan,” ungkap Budiyanto.
Tol Cipularang Km 90-100 memang punya kontur jalan yang menurun. Ditambah dengan kondisi jalan yang licin, terutama saat musim hujan, area ini menjadi lebih berbahaya.
Masih menurut Budiyanto, banyak pengemudi yang kurang siap menghadapi turunan tajam, yang dapat menyebabkan kehilangan kendali, terutama bagi kendaraan besar yang membawa beban berat.
Baca Juga: Buntut Kecelakaan Maut Tol Cipularang, YLKI Desak Pemerintah Soal Ini
“Perlu ada rambu-rambu yang cukup besar, dan dapat dilihat oleh pengguna jalan, bahwa jalan yang akan konturnya menurun, agar mengurangi kecepatan dan hati-hati,” sebutnya serius.
Ia mengutarakan solusi, yakni pemasangan marka dan pita pengejut sebelum memasuki area tersebut.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR