|
OTOMOTIFNET - Suatu pengalaman menarik terjadi ketika harus menggunakan taksi beberapa waktu silam. Bagyo, katakan saja begitu, sang driver bercerita mengenai pengalamannya menggunakan bahan bakar. "Sekarang saya campur, Mas. Karena sempat empat kali ganti rotak. Setelah saya campur begini sih, alhamdullilah rotaknya aman," papar pengemudi taksi berkelir kuning ini.
Jadi, sebelum kembali ke pool di bilangan Ciputat, Banten, Bagyo menyempatkan mampir ke SPBU Shell buat mengisi Shell Super Rp 50 ribu, baru sisanya dipenuhkan dengan Premium. Benarkah cara ini bisa mengurangi risiko buat fuel pump dari kemungkinan rusak seperti yang terjadi fenomena akhir-akhir ini?
Secara logis, ternyata bisa saja. "Kemungkinan konsentrasi sulfur bisa berkurang kalau dicampur begitu," ulas Prof. Dr. Ir. Bambang Sugiarto, M.Eng, dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia saat dikontak melalui telepon. Jikalau memang sulfur yang disinyalir penyebab kerusakan fuel pump, kadarnya pasti turun kalau dioplos pakai bensin jenis lain.
Hal ini mengingatkan trik oplos bensin guna mendapatkan Premium ‘plus' yang pernah diulas OTOMOTIF beberapa waktu silam. Saat itu, lebih ditekankan pada faktor ekonomis mendapatkan bensin dengan oktan sekitar 92, namun dengan harga lebih murah dari Pertamax atau Shell Super.
Mengurangi kandungan zat berbahaya buat fuelpump | Bisa dapat harga lebih ekonomis . |
Hitungan oktan, ternyata bisa dihitung secara linear. Berdasarkan pengetesan oktan beberapa waktu silam, Premium yang tertakar 89,4, Pertamax 92,0 dan Pertamax Plus 94,8. Shell Super dan Super Extra punya oktan mirip Pertamax dan Pertamax Plus.
Kalau dihitung, campuran 50:50 Premium dengan Pertamax (89,4 + 92,0) / 2 = 90,7. Oktannya lebih tinggi, sudah pasti. Namun kadar sulfur dan zat berbahaya lain pasti akan berkurang setengahnya bukan?
Atau coba campur Premium dengan Pertamax Plus (89,4 + 94,8) / 2 = 92,1. Dapat bensin dengan oktan mirip Pertamax bukan? Syaratnya, konsentrasi keduanya sama persis. Nah, coba sekarang takar nilai ekonomisnya. Premium Rp 4.500 dipadu Pertamax Rp 6.600, akan menghasilkan bahan bakar oktan 92 dengan harga Rp 5.550.
Coba bandingkan dengan beli Pertamax Rp 6.150 atau Shell Super Rp 6.200. Dapat bensin oktan lebih tinggi, dengan mengurangi risiko fuel pump jebol dan bisa lebih ekonomis. Setuju?
Penulis/Foto: Manut / Manut
Editor | : | Editor |
KOMENTAR