Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

AC Mobil Wajib Servis Setahun Sekali

Editor - Minggu, 7 Februari 2010 | 11:45 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Tak bisa dipungkiri, peran AC di mobil jadi hal yang sangat penting. Dan merupakan salah satu pertimbangan utama kala seseorang memutuskan membeli mobil. Karena menyangkut kenyamanan.

Tak terkecuali baik itu di saat kondisi cuaca panas terik maupun musim hujan. Tapi mesti diingat, sistem penyejuk ruang kabin ini sama halnya dengan mesin mobil. Butuh perawatan rutin agar kinerja awet dan selalu dingin.

BERDEBU

Memang sih periodik perawatannya tidak secepat mesin. Kalau dapur pacu mobil umumnya setiap jarak tempuh 5.000 km atau kurang lebih sebulan sekali, maka untuk AC minimal setiap satu tahun sekali.

"Tapi kalau mobil sering dipakai jarak jauh tiap hari, disarankan enam bulan sekali diservis," bilang Jito, punggawa bengkel spesialis AC Anugrah Jaya di Jl. Tole Iskandar, Depok, Jabar.

Sebab dikhawatirkan karena pemakaian yang sering tersebut, kemungkinan besar akan membuat banyak debu atau kotoran bersarang di beberapa komponen AC.

Misal di kisi-kisi kondensor, evaporator, blower serta pada saluran AC yang menuju kabin. Efeknya, "Selain membuat udara dingin jadi terhambat yang menyebabkan tingkat kedinginan AC berkurang, embusan anginnya juga mengecil serta bisa muncul bau tak sedap dari udara AC yang keluar.

Selain itu, bila tidak segera dibersihkan, lama-kelamaan akan membuat kondensor atau evaporator terkena korosi dan akhirnya bocor," terang Adi dari Himalaya AC di pusat onderdil mobil Duta Mas, Fatmawati, Jaksel.

Tujuan perawatan rutin tersebut disamping memperpanjang fungsi serta umur komponen AC, juga bikin udara dingin yang berembus selalu segar.

Adapun perawatan berkala yang harus dilakukan adalah membersihkan peranti-peranti AC tersebut dari debu atau kotoran yang menempel. "Dalam perawatan rutin ini, filter udara evaporator, receiver drier serta expansinya juga dianjurkan untuk diganti," timpal Robby yang juga kru Himalaya AC.

Maklum, namanya juga filter, receiver drier dan expansi termasuk kategori filter, sudah pasti berfungsi menyaring kotoran. "Dalam pemakaian lama jelas pasti ada kotoran yang disaringnya, dan filter-filter ini tidak bisa dibersihkan. Mesti ganti baru bila ingin sirkulasi udara dan freon tetap lancar. Tapi untuk mobil baru, minimal di tahun ke-2 aja gantinya," tukas Jito.

Lalu freonnya sendiri juga wajib ikut diganti. Karena saat melakukan pembersihan komponen-komponen AC tadi, kondensor harus ditanggalkan. Artinya freon lama mesti dikuras terlebih dulu.

Nah, bila melihat dari deretan item servis tersebut, ujung-ujungnya sudah pasti butuh dana yang tidak sedikit. Oke, kita mulai dari jasa servisnya dulu ya.

SISTEM PAKET

Umumnya hampir semua bengkel AC menerapkan sistem paket. Maksudnya, biaya yang ditawarkan sudah termasuk jasa berikut penggantian freon, nambah oli kompressor serta pengecekan kebocoran (pada evaporator dan kondensor).

Yakni mulai Rp 200 ribu hingga Rp 450 ribu untuk mobil ber-AC single blower (SB). Sedang yang double blower (DB) biasanya lebih mahal Rp 100 ribu.

Tapi khusus sedan BMW dan Mercedes Benz, tarifnya hampir sama dengan mobil ber-AC DB. "Soalnya kedua mobil ini lumayan ribet sistem AC-nya. KIA Karnival malah lebih mahal lagi. Bisa mencapai Rp 700 ribu. Sebab kapasitas freonnya lebih besar dari mobil-mobil lainnya," beber Adi.

Oh iya, umumnya bengkel-bengkel AC yang menerapkan tarif paket di kisaran Rp 200-350 ribu (SB dan DB), freon serta oli yang digunakan merupakan produk second layer.

Sementara yang di atas Rp 400 ribu, biasanya menjamin freon serta oli yang digunakan adalah dari merek yang direcomended oleh sistem AC yang dipakai mobil tersebut alias asli. Meski begitu, Anda tetap harus memastikan juga lo produk apa yang mereka gunakan.

Sementara untuk filter udara evaporator, banderolnya cukup bervariasi. Misalnya buat Honda Jazz, Stream dan CR-V harganya sekitar Rp 110 ribu. Suzuki Escodo 2.0 dan 1.6 serta umumnya mobil-mobil buatan Korea dan Eropa antara Rp 180-200 ribu. Sedang Nissan X-Trail bisa mencapai Rp 300 ribuan.

Untuk receiver drier, banderolnya untuk jenis silika (umumnya di mobil-mobil keluaran sekarang) berkisar Rp 75-150 ribu. Sedang drier model tabung, bila ingin yang murah meriah alias part KW, harganya sekitar Rp 100-175 ribu.

Sedang produk orisinil  bisa mencapai Rp 300 ribu. Sementara expansi, untuk produk aftermarket dibanderoli Rp 150 - 200 ribu.  Untuk produk orisinilnya berkisar Rp 250- 400 ribu.

Penulis/Foto: DiC / dede

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa