Namun dari ide itu muncur ide lain untuk memberlakukan ECU standar untuk seluruh motor di ajang MotoGP 2014 mendatang. Sayangnya itu mulai menuai kontroversi, mengingat ECU standar tidak akan sesuai dengan motor tim papan atas yang memiliki tenaga lebih besar. Kalau sudah begini, sistem safety balap motor adalah resiko yang paling besar.
Ezpeleta sendiri sadar akan mendapat perlawanan besar dari tim pabrikan, termasuk Honda yang kabarnya bakal menarik diri dari MotoGP jika regulasi tersebut diberlakukan. Namun pria baya asal Spanyol itu menegaskan tidak ada jalan lain untuk memangkas biaya di MotoGP kecuali memberlakukan ECU standar.
“Tim-tim pabrikan menjelaskan bahwa alasan terkuat mereka ikut di MotoGP adalah karena alasan pengembangan teknologi, terutama sistem elektronik. Oke, itu tidak apa-apa. Tapi mengapa ada tim pabrikan yang malah absen beberapa musim karena alasan tidak ada uang? Ya itu karena biaya pengembangan sistem elektronik memang sangat mahal,” papar Ezpeleta.
“Jelas kami akan membicarakan hal ini di MotoGP Jepang pertengahan Oktober nanti dan saya sangat optimis ini bisa diberlakukan. Saya juga yakin bahwa RPM motor juga bisa dikurangi di musim 2014, karena mesin ini baru dibangun,” tambahnya.
Menurut rumor yang beredar, Aprilia katanya bakal masuk juga di kelas MotoGP dengan motor prototipe di musim 2014. Ezpeleta ingin pembuktian bahwa jika memang tim pabrikan tetap mampu ikut di MotoGP meski biayanya tidak terbatas untuk pengembangan, tentunya akan lebih banyak lagi tim pabrikan yang bakal ikut di MotoGP. “Saya hanya bisa berharap itu terjadi untuk musim 2014,” pungkasnya. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR